NEWS

Jatinegara Bergerak! Kolaborasi Tiga Pilar Hadang Aksi Tawuran yang Kian Meresahkan

23
×

Jatinegara Bergerak! Kolaborasi Tiga Pilar Hadang Aksi Tawuran yang Kian Meresahkan

Sebarkan artikel ini
l

Centangsatu, Jakarta Timur – Semakin maraknya aksi tawuran yang mengganggu kenyamanan warga di wilayah Jatinegara dan Duren Sawit membuat aparat setempat tak tinggal diam. Dalam semangat kolaborasi, Koramil 01/Jatinegara, Polsek Jatinegara, serta unsur Tiga Pilar dari kelurahan hingga kecamatan, bersatu dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral demi satu tujuan: mengembalikan ketenangan di lingkungan.

Bertempat di Kantor Sekretariat RW 09 Rawa Bunga pada Rabu (16/4/2024), rapat ini menjadi titik temu berbagai elemen masyarakat yang sepakat bahwa cukup sudah kekhawatiran warga akibat aksi tawuran yang kerap meletup mendadak.

“Ini bukan lagi sekadar persoalan kamtibmas, tapi sudah menyentuh kenyamanan hidup masyarakat sehari-hari. Kami berkomitmen bersama mencegah dan menindak aksi tawuran secara tegas dan cepat,” ujar Mayor Arh M. Sianturi, Danramil Jatinegara, dalam pernyataannya.

Langkah konkret pun diambil. Dari hasil rapat tersebut, disepakati pembentukan Posko Anti Tawuran di tingkat RT/RW yang akan diperkuat oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas, dengan dukungan penuh dari tokoh masyarakat, agama, dan warga setempat.

Tak hanya itu, para pihak juga menandatangani Deklarasi Anti-Tawuran, sebuah komitmen bersama yang bukan hanya bersifat seremonial, melainkan ajakan aktif kepada semua unsur warga untuk menjadi bagian dari solusi.

Kapolsek Jatinegara menegaskan pentingnya peran masyarakat. “Warga, khususnya ketua RT/RW, adalah garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan dinamika di lingkungan. Kita butuh dukungan mereka untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib,” ujarnya.

Beberapa poin penting yang dirumuskan dalam rapat antara lain:

1. Pemuda Karang Taruna dilibatkan aktif dalam sistem pengamanan lingkungan.

2. RT dan RW bertanggung jawab langsung atas situasi kamtibmas di wilayahnya.

3. Orang tua diimbau untuk lebih peduli dan memastikan anak remajanya tidak terlibat tawuran.

4. Warga diminta proaktif melaporkan keberadaan orang asing yang mencurigakan sebagai potensi provokator.

5. Semua pihak diajak menjaga suasana lingkungan agar tetap aman dan kondusif.

Langkah-langkah ini diharapkan bukan hanya meredam aksi tawuran sesaat, tapi juga menanamkan budaya damai di tengah masyarakat. Dengan kerja sama lintas sektor dan keterlibatan aktif warga, mimpi tentang lingkungan yang aman dan nyaman bukan lagi sekadar wacana.

“Kita lawan tawuran bukan hanya dengan patroli, tapi dengan kepedulian bersama.”. Reporter: Eka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *