Jakarta, Mei 2025 – Patrick Winata dikenal sebagai aktor dan mantan atlet combat sport, namun kiprahnya tak berhenti di sana. Kini, ia menjadi salah satu pelopor dalam pengembangan sport performance di Indonesia melalui pendirian klinik ELV8, yang menjadi jembatan antara dunia olahraga profesional dan perawatan medis modern.
Patrick lahir dan besar di Papua, sebuah daerah yang keras dan penuh tantangan. Masa kecilnya ditempa oleh pengalaman hidup yang membuatnya tangguh sejak dini. “Sejak kelas 4 SD saya sudah belajar bela diri. Itu bagian dari cara saya bertahan,” ungkap Patrick. Ia kemudian menekuni submission grappling, Brazilian Jiu-Jitsu, Sanshou, hingga MMA amatir selama lebih dari 13 tahun.
Di usia 39 tahun, Patrick memutuskan untuk pensiun dari dunia pertandingan, namun tetap aktif sebagai strength and conditioning coach. “Saya masih aktif di dunia ini, hanya saja peran saya sekarang lebih sebagai pelatih dan mentor bagi atlet-atlet muda,” ujarnya.
Cinta terhadap dunia olahraga dan keinginan untuk meningkatkan kualitas atlet di Indonesia mendorongnya mendirikan ELV8, sebuah klinik sport performance yang diklaim sebagai yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang fokus pada kebutuhan performa fisik atlet, khususnya dari cabang combat sport.
“Di luar negeri, treatment seperti ini sudah jadi standar. Saya ingin atlet Indonesia mendapat akses yang sama, bukan hanya dari sisi teknik, tapi juga kekuatan fisik dan pemulihan,” jelasnya. Melalui peran gandanya sebagai pelatih dan founder ELV8, Patrick memastikan setiap atlet yang ia tangani mendapat pendekatan holistik dalam pembinaan performa.
Meski awalnya fokus pada combat sport, Patrick menegaskan bahwa pendekatan sport performance di ELV8 dapat diterapkan di semua cabang olahraga. “Setiap cabang olahraga yang menuntut performa tinggi butuh pendekatan ini, bukan hanya bela diri,” ujarnya.
Melihat pesatnya perkembangan dunia combat sport di Indonesia, Patrick merasa bangga sekaligus antusias. “Saat saya aktif dulu, event masih langka. Sekarang generasi baru punya banyak wadah untuk berkembang,” katanya. Ia pun tak menutup kemungkinan untuk sekali lagi kembali ke ring, meski peran utamanya kini adalah membentuk generasi atlet masa depan lewat ELV8.