Centangsatu.com, Puncak Jaya – Udara dingin Distrik Pagaleme seolah ikut menahan napas, ketika perwakilan pendukung pasangan calon Bupati berkumpul di Kantor Bupati Puncak Jaya, Kamis (8/5/2025). Di tengah suasana tegang itu, hadir sosok berseragam loreng yang tidak hanya membawa ketegasan, tapi juga keteduhan: Letkol Inf Prawito, Dansatgas Yonif 715/Motuliato.
Ia datang bukan dengan senjata, tapi dengan niat mendamaikan. Dalam forum mediasi yang mempertemukan pihak-pihak yang sempat bersitegang akibat kontestasi politik, Satgas Kewilayahan Yonif 715/Motuliato mengambil peran krusial: menjaga suasana tetap tenang, serta menjamin bahwa suara damai lebih keras dari desakan emosi.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Pj. Bupati Yopi Murib, jajaran TNI-Polri, tokoh agama, dan para perwakilan masyarakat. Semua hadir dengan satu tujuan: menyatukan kembali warga yang sempat terbelah karena perbedaan pilihan.
“Kami hadir untuk memastikan situasi tetap aman. Bukan hanya sebagai penjaga wilayah, tapi juga sebagai sahabat rakyat. Setiap konflik bisa diselesaikan secara damai itulah yang kami usahakan di sini,” ujar Letkol Prawito dengan tenang namun tegas.
Kehadiran Satgas tidak hanya sebagai pengaman, tapi juga sebagai katalis penyelesaian masalah. Tak sekali pun suara keras terdengar selama mediasi berlangsung. Satgas Yonif 715/Motuliato turut memberikan dukungan moril bagi para tokoh dan aparat sipil dalam menjembatani aspirasi semua pihak.
Di daerah rawan seperti Puncak Jaya, kehadiran TNI yang mengedepankan dialog menjadi wajah baru harapan. Mediasi ini bukan akhir dari upaya, tapi langkah awal untuk membangun kembali kepercayaan antarkelompok dan memperkuat persatuan di Papua Tengah.
Karena di balik setiap perbedaan, selalu ada ruang untuk berdamai dan TNI hadir sebagai penjaga pintu masuknya.