CENTANGSATU.com – Kamis pagi yang hangat di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, tak hanya dipenuhi barisan seragam loreng. Di sana, puluhan calon pemimpin masa depan TNI para calon Danbrig, Danyon, dan Wadanyon berkumpul, bukan untuk apel biasa, tapi untuk menerima langsung wejangan dari Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Bukan sekadar pengarahan formal, pertemuan ini menjadi ruang refleksi sekaligus penyuntik semangat bagi para perwira yang kelak akan memegang kendali satuan strategis di medan tugas. Dalam suasana yang hangat namun penuh wibawa, Jenderal Agus berbicara tentang makna sejati dari memimpin lebih dari sekadar komando, tapi tentang menjadi inspirasi dan penggerak perubahan.
“Seorang pemimpin harus punya visi. Tak hanya soal strategi militer, tapi juga tentang bagaimana menjalin kepercayaan rakyat dan menjawab dinamika zaman,” ungkap Panglima, tatapannya tajam namun bersahabat. Ia menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan yang adaptif, kolaboratif, dan berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
Para calon komandan itu juga diajak berdiskusi, menyelami studi kasus dari lapangan, dan menggali kembali nilai-nilai luhur Sapta Marga serta Sumpah Prajurit. Semuanya menjadi fondasi, agar setiap keputusan di medan tugas kelak lahir dari nurani yang bersih dan jiwa yang teguh.
Lebih dari sekadar pembekalan, hari itu menjadi momen pembentukan jiwa sebuah investasi kepemimpinan demi masa depan pertahanan bangsa yang lebih solid dan humanis. Seperti yang ditekankan Panglima,
“Profesionalisme bukan hanya soal kemampuan tempur, tapi juga integritas, empati, dan keberanian mengambil keputusan yang benar.” ujarnya.
Kegiatan ini menandai satu langkah kecil namun penting dalam perjalanan panjang menjaga NKRI, dari para pemimpin yang lahir bukan hanya dari medan tempur, tapi juga dari nilai dan visi kebangsaan yang menyala.
Autentikasi: Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi