CENTANGSATU.com – Jakarta, 9 Mei 2025 – Suasana Gedung Kesenian Jakarta malam itu terasa berbeda. Musik mengalun, nostalgia menyelinap di antara penonton, dan Once Mekel muncul di atas panggung dengan membawakan dua lagu ikonik: Pelangi dan Selamat Jalan Kekasih. Penampilannya menjadi salah satu momen puncak dari acara Barongs Band Milenial, sebuah panggung kolaborasi lintas generasi yang mengangkat karya-karya musik legendaris Indonesia.
Yang membuat malam ini istimewa bukan hanya suara khas Once, tetapi juga semangat penghormatan terhadap sosok legendaris di balik lagu-lagu tersebut: Erros Djarot.
Erros Djarot bukan nama baru di jagat seni dan budaya Indonesia. Karya-karyanya melekat dalam sejarah musik nasional, banyak di antaranya dipopulerkan oleh Chrisye dan Keenan Nasution. Namun, di balik nada dan liriknya yang menyentuh, tersimpan visi kebangsaan yang kuat.
“Beliau bukan hanya seniman, tapi juga budayawan yang punya kontribusi besar dalam dunia politik Indonesia. Bukan politik praktis, tapi politik sebagai seni mengelola kehidupan bermasyarakat,” ungkap Once saat diwawancarai di belakang panggung.
Menurut Once, Erros adalah contoh nyata bagaimana kebebasan berekspresi bisa selaras dengan tanggung jawab sosial.
“Karyanya selalu konkret, nggak mengawang-awang. Dia tahu betul makna kehidupan dan kebebasan, itu yang saya kagumi.” kenang Once
Barongs Band Milenial sendiri merupakan proyek musikal yang bertujuan menghidupkan kembali karya-karya legendaris dengan sentuhan baru dari musisi muda. Bagi Once, ini langkah yang patut diapresiasi.
“Bagus banget. Lagu-lagu lama ini dibawakan anak-anak muda, dengan gaya mereka sendiri, jadi terasa segar dan tetap punya ruh yang sama. Generasi baru bisa relate, bisa ikut menikmati dan menghargai,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar regenerasi musik semacam ini terus berjalan.
“Kita perlu terus mengenalkan karya-karya bermakna ke generasi berikutnya. Musik itu bukan cuma hiburan, tapi juga cara menyampaikan nilai dan semangat zaman.” pesan Once
Once mengaku bangga bisa terlibat dalam acara ini, terutama karena Erros Djarot adalah salah satu tokoh yang ia kagumi sejak lama.
“Beliau adalah guru budaya Indonesia. Saya berharap beliau tetap sehat dan terus berkarya, karena kontribusinya masih sangat dibutuhkan,” tutup Once.
Barongs Band Milenial bukan sekadar konser. Ia menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, menghidupkan kembali semangat berkarya, berpikir, dan berjuang melalui musik.