Berita militer

Ribuan Siswa Takjub dalam Kunjungan Kedirgantaraan di Lanud Sultan Hasanuddin

418
×

Ribuan Siswa Takjub dalam Kunjungan Kedirgantaraan di Lanud Sultan Hasanuddin

Sebarkan artikel ini
l

CENTANGSATU.com – Gelombang antusiasme dari 2.558 siswa Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak yang memadati Apron Skadron Udara 33. Di mata mereka, pesawat Hercules dan Sukhoi bukan sekadar besi terbang melainkan mimpi, cita-cita, dan rasa ingin tahu yang menemukan bentuknya.

Kegiatan Kunjungan Kedirgantaraan yang digagas oleh Lanud Sultan Hasanuddin ini bukan sekadar edukasi formal. Ia adalah jendela bagi anak-anak untuk menyaksikan langsung dunia pertahanan udara, mengagumi alutsista yang megah, dan mendengar cerita dari para penjaga langit nusantara.

“Anak-anak ini adalah penerus bangsa. Mereka harus diperkenalkan sejak dini bahwa ada langit yang harus dijaga, ada tanah air yang membutuhkan cinta dan keberanian mereka,” tutur Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., di seladan kegiatan.

 

“Kami tidak sedang mengajak mereka menjadi tentara, tetapi menumbuhkan kebanggaan bahwa negeri ini punya kekuatan, dan mereka adalah bagian dari masa depan itu.” lanjutnya.

 

Kepala Dinas Potensi Dirgantara Lanud Sultan Hasanuddin, Kolonel Pas I Komang Dony Ariyasa Wirayudha, menyambut langsung para siswa dan guru pendamping dengan senyum lebar. Bagi dirinya, ini bukan sekadar agenda institusional, tetapi bagian dari tugas membangun imajinasi kebangsaan.

Dan imajinasi itulah yang membuncah di mata Adriel Fidelis, siswa kelas enam dari SDTK Eagle’s Nest Academy Makassar, yang tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. Dengan mata membelalak dan tangan menunjuk ke pesawat Sukhoi yang terparkir megah, ia berkata lantang.

“Saya baru kali ini melihat langsung pesawat tempur, besar sekali! Saya tidak tahu ternyata pekerjaan tentara itu sangat keren. Ini bikin saya ingin belajar lebih rajin, siapa tahu suatu hari saya juga bisa terbangkan pesawat seperti ini.” ucap Adriel Fidelis.

Kegiatan ini dilengkapi dengan sesi interaktif bersama pilot tempur Sukhoi SU-30 dari Skadron Udara 11, serta pilot Boeing 737-200 dan Hercules C-130. Bahkan pesawat helikopter Caracal dan kendaraan taktis Kopasgat ikut ditampilkan, membuat siswa-siswa yang datang dari berbagai sekolah dari TK Angkasa hingga Tahfizhul Qur’an Ponpes Istiqamah mendapat pengalaman langsung, bukan sekadar cerita dari buku.

Sebagai penutup, para siswa diajak berfoto di depan pesawat, membawa pulang bukan hanya gambar di kamera, tapi juga semangat dan kenangan yang mungkin akan menjadi titik awal dari mimpi besar mereka.

“Mereka mungkin belum tahu nama setiap alutsista yang mereka lihat hari ini, tapi mereka tahu satu hal: bahwa negeri ini dijaga oleh orang-orang hebat. Dan siapa tahu, suatu hari mereka yang akan berdiri di sini, dengan seragam kebanggaan, menjaga langit seperti para prajurit yang mereka lihat hari ini,” pungkas Marsma Arifaini dengan nada haru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *