Berita militer

Ketika Drainase Menjadi Simbol Kebersamaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124

306
×

Ketika Drainase Menjadi Simbol Kebersamaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124

Sebarkan artikel ini
l

CENTANGSATU.com – Di tengah keheningan pagi Desa Tacici yang biasanya damai, terdengar riuh suara cangkul menghantam tanah, ember beradu, dan tawa kecil warga yang bersahut-sahutan dengan suara perintah ramah dari prajurit TNI. Di sinilah, di Kecamatan Sahu, kerja keras itu terwujud dalam bentuk gotong royong membangun drainase bukan hanya sekadar saluran air, tapi juga aliran harapan untuk kehidupan yang lebih baik.

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang digagas Kodim 1501/Ternate tidak datang seperti proyek biasa. Ia hadir dengan semangat pengabdian, menyatu bersama denyut kehidupan warga. Minggu (11/5/2025) menjadi saksi bagaimana sinergi antara prajurit dan masyarakat bukan hanya memperbaiki lingkungan, tapi juga menyambung rasa.

Dansatgas TMMD, Letkol Inf Jani Setiadi, tak menampik bahwa proyek drainase ini mungkin terlihat sederhana dari luar. Tapi baginya, dampaknya jauh lebih besar.

“Kami tidak hanya datang membawa alat berat dan bahan bangunan. Kami datang membawa niat tulus untuk mendengar, memahami, dan membantu. Drainase ini bukan hanya untuk mengalirkan air hujan, tapi juga untuk mengalirkan harapan warga akan lingkungan yang sehat dan aman. Di musim hujan, air sering meluap dan masuk ke rumah-rumah. Anak-anak tak bisa bermain dengan bebas, ibu-ibu khawatir dapur mereka terendam. Ini bukan sekadar masalah teknis. Ini tentang kenyamanan hidup. Maka, kami hadir untuk menjawab itu,” tutur Letkol Jani, matanya menatap antusias warga yang masih sibuk bekerja.

Ia menekankan bahwa pembangunan fisik hanyalah satu sisi dari keberhasilan TMMD. Yang lebih penting, menurutnya, adalah bagaimana TNI bisa hadir sebagai sahabat dan mitra masyarakat.

“Saya selalu katakan kepada anggota saya: jangan hanya membangun drainase, tapi bangun juga hati warga. Sapa mereka, bantu mereka, duduk bersama mereka. Karena kepercayaan tidak dibangun dengan beton, tapi dengan kehadiran. Saat warga dengan sukarela ikut menggali dan menyusun batu bersama prajurit, di situlah TNI sebenarnya bekerja bukan hanya dengan tangan, tapi juga dengan hati.” ujarnya.

Di sela aktivitas, tampak anak-anak berlarian, sesekali ikut membantu dengan ember kecil, dan para ibu menyiapkan makanan untuk para pekerja. Suasana yang dulu biasa, kini berubah menjadi penuh energi dan semangat kolektif.

TMMD ke-124 ini membuktikan bahwa pembangunan bukan melulu soal anggaran dan alat berat, tapi tentang kemauan untuk bergerak bersama. Di Desa Tacici, air yang kelak mengalir dari drainase baru itu bukan hanya air hujan, tetapi juga lambang perubahan perlahan, pasti, dan membawa kesejahteraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *