JAKARTA,CentangSatu.com -| Dunia kegiatan sosial dan komunitas Indonesia berduka. Fajar Irawan, sosok yang dikenal rendah hati, dermawan, dan berdedikasi tinggi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, wafat pada Jumat pagi, 20 Juni 2025 pukul 07.37 WIB.
Kepergian Fajar meninggalkan duka mendalam bagi para sahabatnya, terutama mereka yang pernah bersinggungan langsung dalam berbagai aktivitas komunitas, kegiatan sosial, hingga pertemuan-pertemuan hangat yang sederhana namun bermakna.
Kenangan Sahabat untuk Fajar Irawan
Sosok almarhum dikenang dalam sejumlah momen penting bersama rekan-rekannya. Salah satunya terjadi beberapa bulan lalu dalam sebuah pertemuan di kediaman Farhan Hermawan, Cipanas. Dalam kesempatan itu, Fajar hadir bersama Antonius Bramantoro dan Husni Gembul, bertemu dengan Cak Herry Sarsongko Ludiro dan beberapa sahabat lainnya. Momen tersebut dikenang sebagai perjumpaan yang penuh kehangatan dan rasa persaudaraan.
“Fajar memang bukan tipe banyak bicara. Tapi ia selalu bisa diandalkan. Sedikit bicara, banyak bekerja,” ujar TB Adhi, salah satu sahabat dekatnya.
Pengelola Panti Asuhan dan Anggota Aktif Komunitas
Fajar Irawan juga dikenal sebagai salah satu pengelola Panti Asuhan Permata Hati di Ciparigi, Bogor Utara—warisan keluarga yang ia jalankan dengan penuh ketulusan. Panti ini selama ini menjadi tempat persinggahan hangat bagi komunitas Pers Gas Tipis Tipis (PGTT) dalam berbagai perjalanan mereka.
Meskipun memiliki latar belakang yang mentereng, Fajar tak pernah menonjolkan dirinya. Dalam keseharian, ia tampil sederhana dan bersahaja. Salah satu kenangan sederhana yang membekas adalah ketika ia memilih menu makan malam dengan tenang dan singkat, sambil berkata, “Ini sate kambing, ini kikil,” sebelum membiarkan suasana mengalir begitu saja, apa adanya.
Hadir dalam Acara Penghargaan Legenda Musik Indonesia
Fajar juga dikenal aktif mendukung kegiatan seni dan budaya. Ia sempat hadir dalam acara penghargaan Forum Wartawan Hiburan (Forwan) untuk para legenda musik Indonesia yang digelar di Auditorium RRI Jakarta. Keberadaannya di momen tersebut memberi kesan mendalam atas ketulusan dan komitmennya terhadap apresiasi budaya dan kemanusiaan.
Kepergian Fajar di hari Jumat—hari yang penuh berkah dalam keyakinan umat Islam—menjadi pengingat akan arti penting kehadiran, ketulusan, dan kesetiaan dalam persahabatan.
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu.
Semoga seluruh amal baik, ketulusan, dan dedikasi almarhum Fajar Irawan menjadi catatan kebaikan yang abadi. Ia telah berpulang, namun semangatnya akan terus hidup dalam kenangan para sahabat dan mereka yang pernah merasakan kebaikannya”
