Centangsatu.com — Pada akhirnya, setiap musisi akan sampai pada satu simpang jalan: melangkah sendiri, atau tetap berada dalam harmoni kolektif. Seorang musisi muda yang selama ini dikenal lewat kolaborasi dan lintas proyek musik akhirnya mengambil langkah berani itu. Tanggal 20 Juni 2025 menjadi titik awal perjalanan barunya, ketika ia merilis single solo bertajuk “Hidup Tak Terduga” ke seluruh platform digital.
“Ini bukan tentang ego,” katanya perlahan, ketika kami menemuinya di ruang kecil yang dipenuhi buku-buku puisi dan vinyl tua. “Tapi lebih kepada ruang ekspresi yang lebih jujur, tanpa kompromi, tanpa editan rasa.”
Single ini adalah karya solo perdana, ditulis dan digubah sendiri dalam rentang waktu yang ia sebut sebagai “bulan-bulan penuh diam”. Proses produksinya dilakukan secara mandiri, dengan pendekatan minimalis namun intim. Ia menyebut lagu ini sebagai catatan kaki dari perjalanan hidup yang tidak pernah ia rencanakan.
“Awalnya ini cuma rekaman memo suara di HP,” tuturnya sambil tersenyum tipis. “Cuma petikan gitar dan suara saya sendiri di malam hari. Tapi semakin saya dengar ulang, semakin saya sadar ini bukan hanya lagu, ini cara saya mendamaikan hal-hal yang tidak bisa saya lawan.
Lirik lagu “Hidup Tak Terduga” sendiri sangat reflektif, kontemplatif. Alih-alih mengeluhkan kehidupan yang tidak sesuai rencana, lagu ini justru menyiratkan penerimaan yang tidak pasrah, tapi penuh kesadaran. Lirik seperti:
“Langit tak selalu biru / Jalan tak selalu rata / Tapi langkahku tetap ada / Meski arah tak bisa kupilih”
mewakili kerendahan hati dalam menghadapi ketidakpastian hidup, sesuatu yang terasa sangat manusiawi dalam dunia yang serba terburu-buru ini.
“Saya ingin menciptakan lagu yang tidak menyuruh orang untuk kuat atau tabah,” jelasnya. “Tapi lagu yang memeluk. Yang duduk di sebelahmu saat kamu bingung, dan bilang: ‘nggak apa-apa kalau kamu belum tahu harus ke mana’.”
Gaya produksinya juga mencerminkan itu. Tidak ada ledakan dramatis. Hanya suara gitar akustik, dentingan piano, dan sesekali sapuan string lembut. Suaranya direkam sangat dekat, seperti berbicara langsung ke telinga pendengar.
Ia mengaku tidak menargetkan pencapaian besar dengan lagu ini. Tidak mengincar chart atau viralitas.
“Ini karya yang saya buat untuk orang-orang yang merasa sendirian,” ungkapnya, sambil menatap jendela. “Kalau satu saja dari mereka mendengar lagu ini dan merasa lebih baik, itu sudah cukup buat saya.”
Single “Hidup Tak Terduga” sudah dapat dinikmati di seluruh layanan streaming sejak 20 Juni 2025. Saat ini, ia belum memastikan apakah akan ada album penuh. Namun, beberapa lagu lain telah selesai ditulis, dan dalam waktu dekat akan direkam dengan pendekatan serupa jujur, sederhana, dan tanpa pretensi.
Dengan langkah kecil ini, ia mungkin tak sedang mengubah dunia. Tapi ia sedang membisikkan sesuatu yang jarang kita dengar: bahwa hidup memang tak selalu bisa ditebak, tapi bisa tetap dijalani. Dan dari sana, musik lahir. Sunyi, tapi tulus.