Scroll untuk baca artikel
Musik

Nadhif Basalamah Menulis “Laman Berikutnya” dalam Musik: Album Deluxe sebagai Catatan Cinta dan Pertumbuhan

16
×

Nadhif Basalamah Menulis “Laman Berikutnya” dalam Musik: Album Deluxe sebagai Catatan Cinta dan Pertumbuhan

Sebarkan artikel ini

Centangsatu.com – Di usia yang masih muda, Nadhif Basalamah menunjukkan bahwa kejujuran dalam musik tak selalu harus gaduh. Dalam karya-karyanya, ia justru mengolah kesunyian, luka, dan harapan menjadi melodi-melodi hangat yang terus tumbuh bersama waktu. Setelah sebelumnya merilis dua single penuh emosi, “Bergema Sampai Selamanya” dan “Masih Ada Waktunya”, kini ia melanjutkan cerita itu dalam album deluxe bertajuk “Nadhif (laman berikutnya)”, yang resmi dirilis pada 20 Juni 2025 di seluruh platform digital.

Album ini adalah perpanjangan dari debut albumnya tahun lalu, berjudul “Nadhif”, dan memuat 16 lagu yang menjadi semacam buku harian musikal. Terdiri dari delapan lagu lama, lima lagu baru termasuk dua yang lebih dulu dirilis sebagai single dan tiga versi stripped yang mengupas ulang lagu lama dengan pendekatan akustik dan lebih intim.

“Ini bukan cuma versi panjang dari album sebelumnya,” tutur Nadhif saat diwawancarai di sela intimate showcase-nya di bilangan Kemang. “Gue rasa, ini kayak… lanjutan hidup. Cerita dari 2024 kemarin ternyata belum selesai. Gue pikir gue udah nemuin cinta, ternyata cinta itu juga bertumbuh, dan kadang berubah bentuk. Album ini nulis itu semua,” ujarnya panjang sambil memainkan jari-jarinya di cangkir kopi hangatnya.

Dalam album ini, tema pertumbuhan pribadi, dinamika hubungan, dan refleksi emosional menjadi benang merah yang menjahit seluruh lagu. Nadhif tidak sendiri. Ia menggandeng Petra Sihombing sebagai produser utama—nama yang belakangan makin identik dengan musik pop alternatif yang jujur dan lembut serta Teddy Adhitya sebagai vocal director, menghadirkan lapisan vokal yang ekspresif namun tetap tenang.

“Gue bersyukur banget bisa kerja bareng Petra dan Teddy. Mereka tahu banget bagaimana bikin musik itu jadi perpanjangan rasa, bukan sekadar nada. Bahkan Farrel Cahyono yang garap stripped version bikin lagu gue kayak punya napas baru lebih telanjang, lebih dekat,” jelas Nadhif.

Salah satu highlight utama dari album ini adalah lagu berjudul “semoga kau bisa maafkanku beribu kali”, yang dipilih sebagai focus track. Berbeda dari gaya Nadhif sebelumnya yang cenderung intim dan mellow, lagu ini tampil lebih penuh dengan nuansa ngeband, lengkap dengan drum solid, gitar catchy, dan alunan saxophone yang dimainkan oleh musisi muda Rafi Sudirman.

“Lagu ini buat Taska,” katanya jujur, menyebut nama pasangannya.

“Gue tuh bukan orang yang gampang ngomong ‘maaf’ secara langsung. Tapi gue percaya musik bisa bantu nyampein itu. Jadi lagu ini, ya, bentuk minta maaf gue. Karena kita masih akan terus jalan bareng. Dan di perjalanan itu, pasti akan banyak salah. Gue pengen dia tahu, dari awal, bahwa gue akan terus belajar. Dan kalau bisa… dia bersedia maafin gue, meskipun harus seribu kali.”

Dalam lirik lagu itu, ia menyanyikan:

“Jika ini caraku mencintai / penuh celah dan tak sempurna / semoga kau bisa maafkanku / bukan sekali, tapi beribu kali”

Sebuah pengakuan yang hening namun dalam tidak mencoba terlihat benar, hanya mencoba untuk tetap tinggal.

Album “Nadhif (laman berikutnya)” juga menghadirkan lagu-lagu reflektif lain seperti “Kota Ini Tak Sama Tanpamu”, yang ditulis saat ia berada jauh dari rumah, dan “Jika Kau Lelah Denganku”, yang terasa seperti surat terbuka untuk seseorang yang pernah hampir menyerah.

Tak ketinggalan, lagu-lagu lama seperti “isi kepalaku”, “penjaga hati”, dan “jatuh cinta lagi” diberi ruang ulang dalam format stripped version, menghadirkan sisi rapuh yang lebih kentara.

Tracklist Lengkap Album “Nadhif (laman berikutnya)”:

1. tulis/terapi

2. tiba-tiba jumat lagi

3.spenuh

4. jatuh cinta lagi

5. sesuatu

6. isi kepalaku

7. penjaga hati

8. Bersimpuh

9. kota ini tak sama tanpamu

10. bergema sampai selamanya

11. masih ada waktunya

12. jika kau lelah denganku

13. semoga kau bisa maafkanku beribu kali

14. sesuatu (stripped version)

15. bergema sampai selamanya (stripped version)

16. penuh (stripped version)

Meski disebut “deluxe”, album ini terasa bukan seperti edisi tambahan melainkan penutup satu bab dan pembuka babak baru. “Setiap orang punya halaman hidupnya masing-masing,” ujar Nadhif di akhir wawancara. “Dan gue harap, lagu-lagu ini bisa jadi teman buat siapa pun yang lagi menulis laman berikutnya dalam hidup mereka.”

Karena dalam musik yang jujur, tidak ada kata selesai hanya perjalanan yang terus bergema.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *