Centangsatu, Jakarta – Dalam sebuah acara talkshow yang digelar di kawasan Senayan, Sabtu (12/7), presenter dan pengusaha ternama Ruben Onsu mengungkap perjalanan panjang dan penuh makna yang membawanya menjadi seorang mualaf.
Dalam kesempatan tersebut, Ruben secara terbuka menceritakan transformasi spiritualnya yang berlangsung selama empat tahun terakhir, hingga akhirnya ia memeluk Islam secara resmi pada bulan Ramadan tahun ini.
“Empat tahun terakhir saya banyak bertanya, banyak mencari. Saya sering mewawancarai para ustaz di televisi, tapi di balik itu saya sedang menggali untuk diri saya sendiri,” ujar Ruben.
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu sosok yang sangat berjasa dalam perjalanannya adalah Habib Usman, yang menjadi tempat bertanya, berdiskusi, dan tempatnya belajar tentang Islam secara mendalam.
Ruben mengisahkan bahwa ia tidak ingin keputusannya terganggu oleh eksposur media, terlebih saat Ramadan pertamanya sebagai seorang muslim. Ia sengaja menyimpan kabar tersebut untuk fokus beribadah.
“Saya ingin Ramadan pertama saya ini menjadi momen saya benar-benar mendekat dan belajar, jadi saya belum umumkan ke publik dulu,” katanya.
Salah satu momen emosional adalah ketika Ruben mengingat kembali proses dirinya mengucapkan syahadat. Ia mengaku merasakan ketenangan luar biasa setelah mendapatkan keyakinan bahwa Islam adalah agama yang mudah dan membawa kedamaian.
“Saya enggak mau air mata sedih, saya maunya air mata bahagia. Dan waktu itu saya cuma ingat almarhumah ibu saya,” ujar Ruben dengan suara bergetar.
Dalam cerita yang dibagikan, Ruben juga menyebutkan bahwa hanya segelintir orang yang tahu tentang proses spiritualnya. Salah satu sahabat terdekat yang mencurigai perubahan Ruben adalah Ivan Gunawan, yang bahkan akhirnya ikut shalat Ied bersama Ruben secara tidak disengaja.
“Saya enggak janjian, tapi ya dia lagi, dia lagi. Saya jalan sendiri, eh ketemunya dia juga,” ujar Ruben.
Menutup kisahnya, Ruben menyampaikan bahwa ia merasa hidupnya kini jauh lebih tenang dan terarah. Ia juga menyatakan bahwa keputusannya menjadi muslim bukan karena pengaruh siapapun, melainkan murni dari pencarian dan keyakinan pribadi.
“Cuma satu kata yang membuat semuanya terasa benar: ikhlas. Dan ketika saya ikhlas, Allah permudah semuanya,” tutup Ruben.