Scroll untuk baca artikel
Umum

Operasional Haji 2025 Sukses Ditutup, Menag Paparkan Inovasi Formula 5BPH

2
×

Operasional Haji 2025 Sukses Ditutup, Menag Paparkan Inovasi Formula 5BPH

Sebarkan artikel ini

Operasional Haji 2025 Sukses Ditutup, Menag Paparkan Inovasi Formula 5BPH

Jakarta, CENTANGSATU.COM – Kementerian Agama RI resmi menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M pada Jumat, 11 Juli 2025. Kloter terakhir jemaah haji Indonesia telah tiba di Tanah Air, menandai berakhirnya seluruh rangkaian ibadah haji tahun ini. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan haji dan menjelaskan capaian strategis melalui Formula 5BPH (5 Inovasi Baru, 5 Progresifitas, dan 5 Harapan).

“Alhamdulillah seluruh tahapan operasional haji 1446 H/2025 M sudah berjalan dengan baik. Semua tantangan di lapangan berhasil diatasi,” ujar Menag di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Operasional Haji 2025 Berlangsung 72 Hari, Jangkau 203 Ribu Jemaah
Operasional haji tahun ini dimulai sejak 1 Mei 2025. Total 203.149 jemaah haji Indonesia diberangkatkan ke Arab Saudi dalam 525 kloter. Proses kepulangan dibagi dalam dua jalur, yakni melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah (101.339 jemaah) dan Bandara AMAA Madinah (101.274 jemaah). Seluruh layanan—mulai dari akomodasi, konsumsi, hingga transportasi—telah disiapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Tercatat 15,5 juta boks katering, 312 hotel, dan ribuan bus dioperasikan untuk menjamin kenyamanan jemaah.

Data Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan: Lebih Adaptif dan Responsif
Sebanyak 40 jemaah masih menjalani perawatan di Arab Saudi, dan tiga jemaah masih dalam proses pencarian. Jumlah jemaah wafat tercatat 447 orang, menurun dibanding tahun 2024 yang mencapai 461. Selain itu, pemerintah juga melakukan safari wukuf untuk lansia dan disabilitas, serta pembadalan haji bagi 334 jemaah.

Inovasi Haji 2025: Formula 5BPH Diperkenalkan Menag
Menteri Agama menyampaikan bahwa kunci keberhasilan tahun ini adalah penerapan Formula 5BPH, yakni:
🔹 5 Inovasi Baru (5B)
• Penurunan Biaya Haji: Dari Rp93,4 juta menjadi Rp89,4 juta.
• Skema Multi Syarikah: Mencegah monopoli layanan haji.
• Transparansi Daftar Jemaah Haji Khusus.
• Pembayaran Dam via Adahi dan Baznas.
• Pelibatan Tiga Maskapai (Garuda, Lion Air, Saudi Airlines).
🔹 5 Pengembangan Progresif (5P)
• Ekspor bumbu nusantara meningkat tajam (475 ton).
• Skema Murur bantu lansia dan jemaah risiko tinggi.
• Penguatan layanan digital: Kawal Haji, WA Center, dan Call Center Haji.
• Perluasan layanan fast track di tiga embarkasi.
• Peningkatan Siskohat yang sudah terintegrasi dengan sistem Kemenkes dan bersertifikat ISO 27001.
🔹 5 Harapan (5H) untuk Haji Masa Depan
• Percepatan regulasi haji pasca lahirnya Badan Penyelenggara Haji.
• Transisi kelembagaan Kemenag ke Badan Haji berjalan mulus.
• Tata kelola haji yang adaptif dengan transformasi digital Saudi.
• Penguatan istitha’ah kesehatan sebagai syarat wajib.
• Haji yang berdampak spiritual, sosial, dan ekonomi bagi umat.

Terakhir Kali, Kemenag Jalankan Mandat Sebagai Penyelenggara Haji
Menag Nasaruddin mengingatkan bahwa tahun 2025 adalah terakhir kalinya Kementerian Agama bertugas sebagai penyelenggara haji. Selanjutnya, tugas ini akan diambil alih oleh Badan Penyelenggara Haji berdasarkan amanat Perpres No. 154 Tahun 2024.
“Kami tidak mewariskan masalah. Kami mewariskan fondasi, sistem, dan pengalaman untuk keberlangsungan haji yang lebih baik,” tegas Menag.

Apresiasi untuk Semua Pihak
Menag menyampaikan apresiasi kepada Presiden dan Wakil Presiden RI, Pemerintah Arab Saudi, DPR RI, DPD, TNI, Polri, dan seluruh kementerian terkait atas sinergi dalam penyelenggaraan haji. Ucapan khusus diberikan kepada jemaah haji Indonesia yang telah menjaga kekompakan, kesabaran, dan spiritualitas selama ibadah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *