Scroll untuk baca artikel
HiburanMusik

Mantan Ketua DPD PAPPRI Jatim Soroti Dampak UU Royalti terhadap Musisi Daerah

29
×

Mantan Ketua DPD PAPPRI Jatim Soroti Dampak UU Royalti terhadap Musisi Daerah

Sebarkan artikel ini

Surabaya,CentangSatu.com — Sastra Harijanto Tjondrokusumo, seniman sekaligus mantan Ketua DPD Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Jawa Timur, menyuarakan keprihatinannya atas dampak Undang-Undang Royalti terhadap keberlangsungan hidup para musisi, khususnya di daerah.

Sastra Hariyanto dikenal sebagai figur yang sangat Ngayomi terhadap para pemusik daerah, tak hanya berkiprah di dunia musik, tetapi ia juga memiliki jiwa semangat nasionalisme tinggi. Bersama Miracle Indonesia Satu Band, ia melahirkan lagu-lagu bertema persatuan, seperti “Indonesia Satu” dan “NKRI Harga Mati”, yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu tanpa memandang perbedaan.

Namun, di tengah kontribusinya terhadap musik Tanah Air, Sastra menyoroti keresahan yang dirasakan musisi daerah atas penerapan UU Royalti. Menurutnya, pemberlakuan aturan ini di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih justru menambah beban pelaku usaha dan berdampak langsung pada pekerja musik.

“Banyak kafe dan restoran memilih tidak menggunakan musik, bahkan ada yang tutup, sehingga pengangguran meningkat. Kreativitas anak bangsa ikut terganggu,” ujar Cak Hari panggilan akrabnya yg juga sehari hari sebagai Ketua Umum Yayasan Indonesia Satu ini.

Dalam pertemuan yang digelar hari ini,Sabtu(9/8) di Surabaya, Sastra bersama para pelaku musik sepakat menindaklanjuti langkah untuk menghadapi persoalan tersebut. Ia mengajak seluruh musisi di Surabaya memberikan dukungan agar musik Indonesia kembali hidup di ruang-ruang publik tanpa hambatan berlebihan.

Selain aktif di dunia musik, Sastra juga pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui olahraga balap sepeda. Saat menjabat Sekretaris Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jawa Timur, ia menggagas Tour de East Java (2004–2014) yang diikuti pebalap dunia dan berhasil mencetak atlet berprestasi internasional.

“Musik adalah media kuat untuk menyatukan bangsa. Jangan sampai semangat ini padam hanya karena kebijakan yang kurang bijak,” tegasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *