Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Yovie Widianto: Melihat Royalti Sebagai Berkah, Bukan Sekadar Tuntutan

12
×

Yovie Widianto: Melihat Royalti Sebagai Berkah, Bukan Sekadar Tuntutan

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com – Di tengah riuhnya polemik soal hak royalti di industri musik, Yovie Widianto hadir seperti embusan udara segar. Komposer legendaris yang telah melahirkan ratusan lagu hits ini memilih memandang karyanya sebagai jembatan rezeki, bukan sumber perselisihan.

“Semakin lagu saya bermanfaat bagi orang banyak, semakin dibawakan oleh penyanyi atau pianis, saya merasa ada berkah besar di situ. Saya bisa berbagi penghasilan dengan teman-teman di sana,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif ini.

Bagi Yovie, empat dekade perjalanan di dunia musik adalah anugerah yang tak ternilai. Gelar hitsmaker yang melekat padanya, katanya, bukan semata hasil kehebatan pribadi.

“Bayangkan, 40 tahun berkarya, 10 tahun jadi hitsmaker saja sudah rezeki besar. Itu bukan karena saya maestro, tapi karena saya pencipta lagu yang diberi kesempatan,” ungkapnya.

Pencipta lagu di balik kesuksesan Kahitna, Yovie & Nuno, hingga generasi baru seperti Lyodra dan Ziva Magnolya ini percaya, semua pencapaiannya adalah hasil kasih sayang Tuhan dan doa banyak orang.

Meski demikian, Yovie tetap berharap ada sistem pengelolaan royalti yang adil dan transparan di masa depan. “Kalau hitungannya benar, saya mungkin enggak perlu ngapa-ngapain dari royalti. Tapi sekarang belum. Enggak apa-apa, saya senang setiap lagu saya dinyanyikan semua kalangan. Itu ajaib,” katanya.

Lebih dari sekadar uang, ada nilai yang tak bisa diukur: momen magis saat puluhan ribu penonton di festival larut menyanyikan karyanya. “Kadang membuat saya merinding, ada kebesaran Allah di situ,” ucapnya.

Tak hanya untuk dirinya, Yovie juga berjuang demi kesejahteraan seluruh musisi, baik pencipta lagu maupun penyanyi. Kuncinya, menurutnya, adalah kolaborasi, bukan pertikaian.

“Lagu itu enggak akan ngetop tanpa kerja sama. Komposer dan penyanyi harus saling menguatkan, bukan merasa lebih penting. Itu hubungan simbiosis mutualisme,” tegasnya.

Di tengah dinamika industri, Yovie mengingatkan: musik adalah soal kebersamaan, bukan ego. Dan di situlah, katanya, letak harmoni yang sesungguhnya.|Foto : Ist

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *