Scroll untuk baca artikel
HiburanFilm

Film “Black Coffee” Angkat Budaya Gayo, Kemenparekraf Siap Dorong ke Festival Internasional

12
×

Film “Black Coffee” Angkat Budaya Gayo, Kemenparekraf Siap Dorong ke Festival Internasional

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com — Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan dukungan penuh terhadap film Black Coffee karya Heart Pictures yang mengangkat budaya dan keindahan Gayo, Aceh Tengah. Film ini dinilai berpotensi besar menembus pasar nasional hingga festival internasional.

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya mengatakan, film hiperlokal seperti Black Coffee memiliki daya tarik kuat karena menyajikan kisah sosial yang dibalut kekayaan budaya daerah.

“Segmen pasarnya sudah ada. Kami siap mendorong aspek komersial dan promosinya ke mitra strategis,” ujarnya di Gedung Autograph Tower, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Saat ini Black Coffee masih dalam tahap pascaproduksi. Film ini mengisahkan perjuangan hidup sepasang suami istri tunanetra paruh baya yang menjadi petani kopi, dengan latar 41 lokasi di Aceh Tengah. Proses syuting juga melibatkan warga lokal sebagai kru dan pemeran pendukung.

Menurut Teuku Riefky, dukungan ini sejalan dengan agenda Presiden Prabowo untuk mengembangkan ekonomi kreatif daerah, termasuk subsektor kuliner, kriya, dan fesyen. Ia juga membuka peluang kolaborasi dengan lembaga adat Wali Nanggroe agar promosi tak hanya untuk film, tetapi juga daerah Aceh Utara yang menargetkan status Kabupaten Kreatif.

Produser Black Coffee Herty Purba berharap film ini dapat mengangkat citra kopi Gayo di kancah internasional dan membuka kolaborasi dengan pelaku usaha lokal. Sutradara Jeremias Nyangoen menyebut film ini hasil riset selama 13 tahun, dengan tujuan menampilkan cerita sederhana namun kuat tentang kehidupan masyarakat Gayo.

Pemeran utama Sha Ine Febriyanti menambahkan, film ini sarat nilai kehidupan dan budaya Aceh.

“Gayo itu holistik. Budaya, kuliner, dan pemandangannya luar biasa. Dunia harus tahu keindahan ini,” ujarnya.

Kemenparekraf optimistis Black Coffee akan menjadi etalase budaya Gayo yang mampu memperkuat industri film sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif Aceh.| Foto : Istimewa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *