Scroll untuk baca artikel
Musik

Tissa Biani Rangkai Kisah Cinta Universal Lewat Empat Lagu Berkarakter

7
×

Tissa Biani Rangkai Kisah Cinta Universal Lewat Empat Lagu Berkarakter

Sebarkan artikel ini

Centangsatu.com – Bagi Tissa Biani, musik bukan sekadar medium ekspresi, melainkan sebuah kanvas untuk melukiskan fragmen-fragmen kehidupan yang paling personal namun juga universal. Lewat empat lagu terbarunya, aktris dan penyanyi multi-talenta ini membawa pendengarnya dalam sebuah perjalanan audio yang utuh, menelusuri setiap tahapan dalam sebuah hubungan cinta dari mula yang manis, puncak kebahagiaan, hingga pilunya perpisahan.

Keempat lagu tersebut, yang dirilis secara bertahap, sengaja dirancang untuk saling terhubung.

“Idenya adalah menciptakan sebuah *body of work yang kohesif, di mana setiap lagu adalah sebuah bab dalam sebuah novel,” jelas Tissa dalam suatu kesempatan wawancara

“Saya ingin orang yang mendengarkan dari lagu pertama hingga terakhir bisa merasakan alur emosinya, seolah-olah mereka sedang membaca diary atau mengikuti cerita yang runtut. Ini tentang jatuh cinta, merasakan euforia, lalu berjuang, dan akhirnya belajar untuk melepaskan” Ungkap Tissa.

Meski proses perekaman secara teknis berlangsung singkat, hanya sekitar seminggu untuk menyelesaikan keempatnya, tahap pra-produksi justru memakan waktu yang tidak sebentar. Tissa dan timnya berdedikasi penuh untuk memastikan setiap lagu memiliki identitas musikalnya sendiri-sendiri.

“Kami tidak ingin terburu-buru. Meski vokalnya bisa selesai cepat, tetapi yang paling penting adalah menemukan ‘jiwa’ dari setiap lagu. Kami menghabiskan banyak waktu hanya untuk berdiskusi tentang aransemen, instrumentasi, dan nuansa seperti apa yang ingin kami hadirkan untuk masing-masing track agar tidak terdengar monoton dan punya karakter kuat,” ujar Dwiky

Dari keempat lagu tersebut, “Gelora Asmara” mencuat sebagai proyek yang paling penuh tantangan dan berarti. Konsep lagu ini terinspirasi dari sebuah rekomendasi musik lawas berjudul “Politik Luar Biasa”, yang mendorong tim untuk bereksperimen dengan sound yang lebih organik, didominasi gitar akustik.

Lagu ini adalah sebuah kejutan. Sangat berbeda dengan pop yang biasanya saya kerjakan. Awalnya cukup menantang untuk mencari tone yang tepat, tetapi justru di situlah letak kesenangannya. Kami keluar dari zona nyaman dan akhirnya menemukan sebuah warna yang segar dan berkarakter untuk Tissa,” tutur produsernya, menambahkan bahwa kolaborasi ini membuka dimensi baru dalam bermusik.

Bagi Tissa sendiri, “Gelora Asmara” bukanlah lagu yang asing. Ia menyimpan kenangan masa kecil yang erat dengan lagu tersebut.

“Saya pertama kali dengar ‘Gelora Asmara’ waktu masih SD, lagu ini adalah soundtrack sinetron ‘Kepompong’ yang saya mainkan. Energinya sangat ceria dan membahagiakan. Jadi, ketika kami memutuskan untuk mengaransemen ulang, tantangan terbesarnya adalah bagaimana kami mempertahankan energi bahagia itu, tetapi membungkusnya dengan packaging yang lebih modern sehingga bisa dinikmati oleh generasi sekarang” pungkasnya.

Melalui rangkaian empat lagu ini, Tissa Biani tidak hanya memperkuat posisinya di industri musik Indonesia, tetapi juga membuktikan kemampuannya untuk bercerita dan menyentuh hati pendengarnya dengan kisah yang dekat dengan keseharian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *