Scroll untuk baca artikel
TeknologiNEWS

Pertamina Uji Terbang Perdana BioAvtur dari Minyak Jelantah, Catat Sejarah Baru Energi Hijau Nasional

8
×

Pertamina Uji Terbang Perdana BioAvtur dari Minyak Jelantah, Catat Sejarah Baru Energi Hijau Nasional

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com – Sejarah baru dunia penerbangan nasional terukir melalui penerbangan perdana Pertamina Sustainable Aviation Fuel (PertaminaSAF) yang diproduksi dari minyak jelantah oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Penerbangan komersial pertama menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini dilakukan maskapai Pelita Air dengan rute Jakarta–Denpasar, Rabu (20/8). Seremonial peluncuran digelar dalam acara Special Flight Pertamina Sustainable Aviation Fuel di Jakarta.

Transisi Energi di Langit Indonesia

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman menegaskan, penerbangan ini bukan sekadar perjalanan udara biasa, melainkan tonggak penting transisi energi di Indonesia.

“PertaminaSAF adalah langkah besar dalam dunia aviasi nasional. Produk ini membuktikan bahwa kita memiliki kapabilitas memproduksi bahan bakar pesawat masa depan sekaligus menjadi pelopor energi hijau,” ungkap Taufik.

PertaminaSAF diproduksi di Kilang Cilacap dengan teknologi co-processing berbasis Katalis Merah Putih buatan anak bangsa. Produk ini sudah melewati uji kualitas ketat di laboratorium internal dan independen (Lemigas).

Standar Internasional, Emisi Lebih Rendah 81%

Bioavtur PertaminaSAF dinyatakan memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091, serta telah meraih sertifikat keberlanjutan global ISCC CORSIA.

Taufik menekankan, emisi karbon PertaminaSAF jauh lebih rendah dibanding avtur berbahan fosil.

“PertaminaSAF mampu menurunkan emisi karbon hingga 81%. Bahkan titik beku bahan bakar ini lebih rendah dari standar internasional minus 47 derajat celcius, sehingga aman digunakan di kondisi ekstrem,” jelasnya.

Sinergi Pertamina Group

Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi tiga perusahaan Pertamina Group:

KPI sebagai pengembang teknologi dan produsen SAF,

Pertamina Patra Niaga sebagai pengumpul bahan baku UCO (used cooking oil) sekaligus distributor,

Pelita Air sebagai pengguna langsung dalam penerbangan komersial.

“Dengan ekosistem yang kuat dari hulu hingga hilir, PertaminaSAF siap menjadi bagian dari dunia penerbangan masa depan,” tutup Taufik.

Kehadiran PertaminaSAF menjadi penanda bahwa Indonesia bukan hanya konsumen, tapi juga produsen bioavtur berstandar internasional, membuka jalan bagi industri aviasi lebih hijau dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *