Jakarta,CentangSatu.com– Ribuan massa aksi yang menamakan diri sebagai gerakan Revolusi Rakyat Indonesia memadati Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/8). Aksi ini merupakan bentuk protes keras terhadap keputusan pemerintah menaikkan tunjangan rumah anggota DPR di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang kian melemah.
Sejak pukul 10.30 WIB, lautan manusia dengan atribut beragam—mulai dari mahasiswa, buruh, pedagang kaki lima, hingga ibu rumah tangga—terlihat memenuhi jalan menuju Gedung DPR/MPR RI. Aparat kepolisian menutup sejumlah akses, termasuk dari kolong flyover Senayan, untuk mengantisipasi lonjakan massa.
Bendera One Piece Jadi Simbol Protes
Uniknya, banyak demonstran terlihat mengibarkan bendera bergambar anime populer One Piece. Aksi ini sontak viral di media sosial X, menempati jajaran trending topic dengan tagar #DesakPrabowoBubarkanDPR. Netizen menilai simbol tersebut mencerminkan semangat perlawanan rakyat kecil melawan “para penguasa.”
Ricuh di Depan Gedung DPR
Awalnya aksi berlangsung damai dengan orasi dan nyanyian yel-yel. Namun, situasi memanas ketika sejumlah massa berusaha memanjat barier beton di depan Gedung DPR. Bentrok dengan aparat tak terhindarkan. Lemparan benda keras sempat terjadi dan dua remaja dilaporkan mengalami luka cukup parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Ambulans bolak-balik keluar masuk lokasi, sementara aparat memperketat penjagaan. Sejumlah jalan utama di sekitar Senayan lumpuh total akibat lautan manusia dan motor ojek online yang sengaja diparkir berjajar sebagai bentuk simbol perlawanan.
Ramai di Media Sosial
Pantauan AnalisNews Indonesia, berbagai foto dan video aksi segera membanjiri lini masa X. Banyak netizen mendoakan keselamatan massa sekaligus melontarkan kritik pedas kepada DPR. “Rakyat makin susah, mereka malah naikkan tunjangan. Wajar kalau rakyat marah,” tulis salah satu pengguna.
Organisasi Besar Jaga Jarak
Menariknya, organisasi besar seperti KSPSI dan BEM SI Kerakyatan menegaskan tidak terlibat dalam aksi ini. Mereka menilai gerakan tanpa struktur kepemimpinan jelas rawan ditunggangi kepentingan politik. Sementara itu, Partai Buruh dan KASBI menyatakan akan menggelar aksi besar pada 28 Agustus mendatang dengan fokus isu buruh dan outsourcing.
Situasi Terkini
Hingga sore hari, aparat masih berjaga ketat di sekitar Kompleks DPR/MPR. Masyarakat diimbau memantau jalur alternatif melalui CCTV publik, mengingat kemacetan parah meluas ke kawasan Slipi, Palmerah, hingga Tomang.| Foto Istimewa