Jakarta,CentangSatu.com — Setiap 1 September diperingati sebagai Hari Polisi Wanita (Polwan). Tahun ini, Polwan memasuki usia ke-77 dengan mengusung tema “Polri untuk Masyarakat”. Peringatan tersebut bukan sekadar seremonial, melainkan momentum meneguhkan kembali peran dan pengabdian Polwan dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat di seluruh Indonesia.
Sejarah lahirnya Polwan berawal pada 1948 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kala itu, kepolisian menghadapi kendala dalam pemeriksaan korban, tersangka, maupun saksi perempuan, terutama yang berkaitan dengan pemeriksaan fisik. Situasi ini mendorong organisasi wanita dan organisasi wanita Islam mengusulkan agar perempuan turut serta dalam pendidikan kepolisian. Dari sinilah pendidikan pertama Polwan dimulai, menandai babak baru keterlibatan perempuan dalam institusi Polri.
Kini, keberadaan Polwan semakin strategis. Tidak hanya menangani kasus yang melibatkan perempuan dan anak, tetapi juga terlibat aktif dalam berbagai operasi kepolisian di lapangan. Polwan hadir sebagai representasi Polri yang humanis, dekat dengan masyarakat, dan mengedepankan empati dalam menjalankan tugas.
Memasuki usia ke-77, Polwan diharapkan semakin memperkuat jati diri sebagai garda terdepan yang profesional dan berintegritas dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keadilan di Tanah Air. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata komitmen Polri untuk selalu hadir dan berbagi dengan hati.|Foto : Istimewa.
