*Polda Metro Jaya Gelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Stabilitas Harga Beras Terjaga*
Jakarta, 2 September 2025 – Situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya saat ini terpantau aman dan kondusif. Di tengah kondisi tersebut, Polri menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat dengan menghadirkan program Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan beras dengan harga terjangkau di tengah masyarakat.
Kegiatan GPM dilaksanakan secara nasional dan akan berlangsung hingga Desember 2025. Setiap harinya, Polri menargetkan distribusi sekitar 5 ton beras murah. Kehadiran program ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat yang terlihat berbondong-bondong memanfaatkan kesempatan tersebut.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak, S.H., M.H., menegaskan bahwa Polri ikut turun langsung untuk mengawasi jalannya distribusi.
“Polri hadir turun langsung memantau jalannya distribusi. Pengawasan ini bertujuan memastikan agar pelaksanaan GPM berjalan lancar, transparan, dan tepat sasaran. Dengan begitu, masyarakat benar-benar merasakan manfaat nyata dari program yang digagas Polri,” terang Ade Safri, Selasa (2/9/2025).
Selain menjaga keamanan dan ketertiban, Polri juga menyalurkan beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga terjangkau. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari capaian distribusi beras SPHP yang baru mencapai 5,87 persen dari target Agustus 2025.
Kasubdit I Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Dr. Muh. Ardhila Amry, S.H., S.I.K., M.Si., yang turut hadir di lapangan, menegaskan bahwa program ini memperlihatkan kehadiran negara dalam menjamin kebutuhan pokok masyarakat.
“Dengan dukungan berbagai pihak, Polri ingin memberikan kepastian bahwa stok beras tersedia dengan harga yang terjangkau, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu kelangkaan maupun lonjakan harga,” jelas Ardhila.
Beras yang disediakan dalam program GPM dijual dengan harga Rp55 ribu per paket isi 5 kilogram atau setara Rp11 ribu per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium terbaru yang ditetapkan Badan Pangan Nasional sebesar Rp13.500 per kilogram.
Melalui program ini, Polri berharap dapat menekan harga di pasaran sekaligus membangun kepercayaan publik bahwa negara hadir melalui Polri dalam melindungi kepentingan rakyat.
“Kehadiran Polri bukan hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas sosial,” tegas Ardhila.
Polri mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying). Pasokan beras dipastikan aman, harga terkendali, dan distribusi berjalan secara berkelanjutan hingga akhir 2025. Polri juga menegaskan akan terus melakukan pemantauan intensif di lapangan bersama pihak terkait demi memastikan program ini memberikan manfaat luas bagi masyarakat.