Scroll untuk baca artikel
NasionalFilm

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Program SINEMA, Dorong Narasi Baru Kepahlawanan dalam Film Indonesia

9
×

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Program SINEMA, Dorong Narasi Baru Kepahlawanan dalam Film Indonesia

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com — Kementerian Kebudayaan meluncurkan program “SINEMA: Skenario Inspiratif Nasional Ekspresi Merawat Asa” melalui diskusi dan sosialisasi di Gedung A Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta. Program ini menjadi langkah awal untuk merumuskan arah baru narasi kepahlawanan dalam perfilman Indonesia.

Menteri Kebudayaan Fadli dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada insan perfilman yang terus konsisten menghadirkan karya-karya berkualitas. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kebudayaan untuk mendukung ekosistem perfilman Indonesia yang sejauh ini masih sangat produktif,” ujarnya.

Program SINEMA hadir sebagai ruang kreatif bagi penulis skenario, dengan kompetisi terbuka bagi masyarakat untuk menulis naskah film bertema kepahlawanan. Fadli menegaskan, penulisan skenario berperan penting dalam industri film karena menjadi dasar lahirnya cerita inspiratif dan cerdas. “Kompetisi ini kami harapkan dapat menjadi stimulus bagi masyarakat, terutama penulis skenario atau mereka yang tertarik dengan sejarah, untuk menuangkan ide-idenya,” katanya.

Lebih jauh, Fadli menekankan film bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat diplomasi budaya dan soft power Indonesia. Networking dengan sineas luar negeri di festival internasional dinilainya penting untuk memperkuat posisi film nasional di kancah global.

Selain sosialisasi, acara ini juga menghadirkan diskusi “NGOFI (Ngobrol Film): Tantangan dan Peluang Film Narasi Kepahlawanan)” dengan menghadirkan sineas ternama seperti Celerina Judisari (produser), Rahabi Mandra (penulis & sutradara), dan Robby Ertanto (sutradara).

Dari diskusi terungkap sejumlah tantangan film bertema kepahlawanan, mulai dari kebutuhan riset mendalam, pendanaan, hingga distribusi. Para panelis menekankan pentingnya kolaborasi erat dengan akademisi, psikolog, hingga komunitas agar cerita yang dihasilkan relevan, emosional, dan mampu menjangkau generasi muda.

Sutradara Rahabi Mandra menambahkan, promosi yang tepat juga kunci agar film kepahlawanan mendapat perhatian publik. “Kalau ceritanya autentik, bisa menarik perhatian global. Kalau promosinya tepat, masyarakat akan lebih tertarik untuk menonton,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *