Scroll untuk baca artikel
FilmHiburan

PFN Produksi Film “Menuju Pelaminan”, Angkat Budaya dan Teknologi Virtual dalam Sinema Indonesia

147
×

PFN Produksi Film “Menuju Pelaminan”, Angkat Budaya dan Teknologi Virtual dalam Sinema Indonesia

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com – Perum Produksi Film Negara (PFN), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada pembiayaan film dan konten kreatif, mengumumkan produksi film terbaru berjudul “Menuju Pelaminan.” Film bergenre drama komedi ini menjadi langkah strategis PFN dalam memperkuat ekosistem perfilman nasional melalui pendekatan budaya dan teknologi.

Disutradarai oleh Yuda Kurniawan, film ini merupakan hasil kolaborasi antara PFN dan Rekam Films, dengan dukungan mitra internasional Little Green White dan One Light Holdings dari Singapura. Proyek tersebut terpilih melalui program Indonesia Film Financing (IFF) PFN setelah melewati seleksi ketat dari lebih dari 100 proposal film.

Direktur Utama PFN Riefian Fajarsyah (Ifan) menegaskan bahwa keberhasilan film “Menuju Pelaminan” tidak hanya diukur dari sisi finansial, tetapi juga dari nilai budaya dan pesan moral yang dibawanya.

“Di film ini kami menyisipkan kekayaan budaya Indonesia yang erat dengan nilai-nilai luhur di dalamnya. Jadi tolok ukur keberhasilannya cukup luas, tidak hanya dari sisi komersial,” ujar Ifan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/10).

Lebih lanjut, Ifan menjelaskan bahwa PFN kini bertransformasi menjadi lebih dari sekadar rumah produksi. PFN berperan sebagai fasilitator, agregator, dan orkestrator bagi sineas dalam mengembangkan ekosistem industri film yang berkelanjutan.

“PFN ke depan tidak hanya berproduksi, tapi juga memfasilitasi sineas agar bisa masuk ke area bisnis film dan memperluas jangkauan industri,” jelasnya.

Film “Menuju Pelaminan” juga menjadi proyek percontohan penerapan Extended Reality (XR) — teknologi produksi virtual yang membuka ruang kreatif tanpa batas bagi para pembuat film. Menurut Ifan, penerapan teknologi ini bukan hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan manusiawi bagi tenaga kerja di sektor film.

“Dengan teknologi produksi virtual, proses syuting menjadi lebih efisien dan lebih sehat. Ini sejalan dengan semangat PFN untuk membangun industri film yang manusiawi dan berdaya saing,” kata Ifan.

PFN berharap inisiatif melalui film “Menuju Pelaminan” menjadi tonggak baru bagi kebangkitan sinema Indonesia — industri yang tidak hanya kreatif dan kompetitif, tetapi juga adaptif terhadap inovasi dan teknologi masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *