Jakarta,CentangSatu.com — Tokoh jurnalis senior sekaligus owner radiobolo.co.id, Yosef Erwiyantoro, atau yang akrab disapa Mbah Coco, melontarkan gebrakan besar menjelang pelaksanaan Liga Soeratin U-15 tahun 2026.
Dalam pernyataannya,mbah Coco menegaskan bahwa seluruh kegiatan pembinaan — mulai dari kompetisi, kursus pelatih, hingga pelatihan wasit — akan diselenggarakan secara gratis.
Menurutnya, langkah ini diambil sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem lama yang selama ini membebani pelatih dan insan sepak bola dengan biaya tinggi serta praktik tidak sehat.
“Sepak bola Indonesia sampai hari ini bodohnya cuma satu: semua kursus pelatih bayar dengan cara-cara yang kotor. Kita mau ubah itu. Semua kursus pelatihnya gratis,” tegas Mbah Coco
Fokus pada Pembinaan dan Karakter
Mbah Coco menilai pembinaan usia muda merupakan fondasi utama untuk membangun sepak bola nasional yang sehat dan berprestasi.
Dalam jumpa pers Workshop Liga Soeratin Jakarta U-15 di Cafe PSF Pancoran, Pasar Minggu, Sabtu (11/10), ia mengungkapkan rencananya untuk mengundang pelatih-pelatih asing dalam memberikan kursus dan pendampingan teknis.
“Kita paham betul masalahnya. Jadi nanti kita undang pelatih-pelatih dari luar negeri, supaya karakter dan metode pembinaan kita naik kelas,” ujarnya.
Tak hanya pelatih, Mbah Coco juga memastikan kursus wasit akan digelar tanpa biaya.
“Kita yang bayar wasitnya, gratis. Itu penting untuk masa depan sepak bola kita,” tambahnya.
Regulasi Ketat untuk Klub Peserta
Dalam kesempatan yang sama, Yosef menekankan pentingnya profesionalisme sejak dini.
Setiap klub peserta diwajibkan memiliki tiga set jersey dan hanya boleh menggunakan nomor punggung 1–30.
“Tidak ada nomor 55, 70, atau 80. Nomor punggung harus 1 sampai 30. Kiper boleh nomor 1, 12, atau 30,” jelasnya.
Piala Jakarta: Tantangan Baru untuk Klub Terbaik
Menariknya, setelah kompetisi Soeratin U-15 rampung, panitia akan menggelar Piala Jakarta, diikuti oleh delapan klub terbaik berdasarkan peringkat akhir.
Turnamen ini, kata Mbah Coco, menjadi bentuk nyata keseriusan panitia lokal dalam menyediakan wadah kompetisi yang berkelanjutan.
“PSSI belum mampu menggelar Piala Indonesia, tapi panitia Jakarta mampu bikin Piala Jakarta,” ujarnya dengan nada sindiran.
Gebrakan untuk Masa Depan Sepak Bola Nasional
Langkah berani Mbah Coco ini diharapkan menjadi awal perubahan nyata dalam pembinaan sepak bola Indonesia.
Dengan sistem yang transparan dan bebas biaya, ia berharap lebih banyak pelatih, wasit, dan pemain muda yang bisa berkembang tanpa hambatan ekonomi.