Jakarta,CentangSatu.com— Semangat kompetisi mulai terasa jelang bergulirnya Liga Soeratin U15. Puluhan perwakilan klub calon peserta antusias mengikuti workshop khusus yang digelar di Pancoran Soccer Field, Jakarta, Sabtu (11/10).
Kegiatan yang dipandu Taufik Jursal Effendy, Sekjen Liga Jakarta U17, membahas berbagai aspek penting — mulai dari syarat kepesertaan, regulasi pertandingan, hingga sistem kontrak pemain.
Menurut Yosef Erwiyantoro, CEO Radio Bola dan penggagas Liga Soeratin U15, kontrak pemain menjadi hal krusial agar tidak terjadi perebutan pemain antarklub.
“Kontrak ini ditandatangani oleh pemain, orang tua, dan pemilik klub. Tujuannya supaya tidak ada klub yang seenaknya mencomot pemain dari kompetisi ini,” tegas Yosef yang akrab disapa Mbah Coco.
Selain kontrak, panitia juga memperkenalkan sistem pendaftaran berbayar dan dana deposito klub. Dana ini akan digunakan untuk menanggung denda selama kompetisi berlangsung — mulai dari pelanggaran disiplin, keterlambatan, hingga protes berlebihan terhadap wasit.
Taufik menambahkan, setiap klub wajib memiliki tiga jenis seragam tanding. “Kami ingin kompetisi ini berjalan profesional, dari sisi administrasi sampai penampilan di lapangan,” ujarnya.
Klub Apresiasi Sistem Kompetisi Penuh
Langkah ini disambut positif oleh pelatih Pemuda Jaya, Bagus Tristyanovan.
“Kami mendukung adanya kontrak pemain. Ini pembelajaran penting bagi klub dan SSB agar lebih profesional,” kata Bagus.
Namun, ia juga berharap nominal pendaftaran dan deposito tidak memberatkan klub kecil. “Yang penting tidak mencekik. Tujuan utama kan pembinaan pemain muda,” ujarnya.
Sementara itu, Toyo Hartono, mantan pemain timnas Indonesia dan peraih emas SEA Games 1991, memuji konsep Liga Soeratin U15.
“Inilah kompetisi usia muda yang sesungguhnya. Setiap tim bertemu dua kali dalam dua putaran, mirip liga profesional di luar negeri,” ujar Toyo yang kini membina klub Toyo Hartono FC.
“Kami akan fokus di sini. Kompetisi ini yang ditunggu para pemilik klub,” tambahnya.
Fokus pada Pembinaan dan Profesionalisme
Selain Liga Soeratin U15, panitia juga menyiapkan Liga Jakarta U17, Liga Kartini U16 putri, serta kursus kepelatihan gratis bagi pelatih muda.
“Kami ingin buktikan bahwa kursus pelatih bisa gratis dan transparan, tanpa pungutan mahal seperti biasanya,” tegas Yosef.
Di sisi lain, Rudyansyah, Komisioner Pertandingan Liga Jakarta U17, menyebut pihaknya akan mengevaluasi performa wasit agar kompetisi berjalan lebih fair dan minim protes.
Dengan berbagai terobosan ini, Liga Soeratin U15 diharapkan menjadi tonggak baru pembinaan sepak bola usia muda yang berkompetisi secara penuh dan profesional di Indonesia.●Foto : Prass