Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Fatin Shidqia Kembali Bersinar Lewat Album Cerita Kita — 12 Tahun Penantian yang Terbayar Manis

12
×

Fatin Shidqia Kembali Bersinar Lewat Album Cerita Kita — 12 Tahun Penantian yang Terbayar Manis

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com -| Setelah 12 tahun sejak album debut For You (2013), Fatin Shidqia akhirnya kembali ke panggung musik Indonesia lewat album penuh terbaru berjudul Cerita Kita. Penyanyi bersuara lembut namun berkarakter kuat ini menandai babak baru dalam perjalanan kariernya — lebih matang, lebih jujur, dan lebih personal dari sebelumnya.

“Deg-degan banget rasanya akhirnya bisa merilis album kedua setelah sekian lama. Tapi juga bahagia dan bersyukur karena ternyata masih banyak yang menunggu karya aku,” ujar Fatin penuh haru.

Dari For You ke Cerita Kita: Fatin yang Lebih Dewasa dan Otentik

Berbeda dari album pertamanya yang dikerjakan saat ia baru saja menjuarai X Factor Indonesia musim pertama, kini Fatin terjun langsung ke proses kreatifnya. Ia ikut menulis lirik, menggali ide melodi, hingga menyusun konsep musikal secara utuh.

“Total ada 12 lagu di Cerita Kita. Beberapa lagu baru, tapi ada juga lagu lama yang aku simpan sebagai pengingat perjalanan panjangku. Ini album pertama di mana aku benar-benar belajar menciptakan lagu,” ungkap Fatin yang dikenal sebagai penyuka warna pink dan biru laut itu.

Red Flag, Lagu Andalan Tentang Cinta Rumit

Salah satu lagu yang paling menonjol di album ini adalah Red Flag — lagu berbahasa Inggris yang sepenuhnya ditulis oleh Fatin. Dengan bantuan musisi Kamga dan Kevin, Fatin menghadirkan kisah cinta yang dekat dengan realita banyak orang: jatuh cinta pada seseorang yang ternyata red flag, tapi sulit melepaskan diri.

“Lagu ini tentang hubungan yang kamu tahu nggak sehat, tapi kamu masih terjebak di dalamnya. Aku yakin banyak yang bisa relate,” ujar Fatin yang juga mengaku sebagai penggemar berat anime.

Tentang Perjuangan, Refleksi, dan Janji yang Terpenuhi

Proses panjang pembuatan Cerita Kita ternyata penuh tantangan. Fatin menyebut, hal tersulit bukan soal teknis, tapi melawan rasa malas dan menjaga konsistensi berkarya.

“Tantangan terbesarnya justru melawan diri sendiri supaya tetap produktif. Tapi akhirnya aku sadar, album ini bukan cuma kumpulan lagu, melainkan refleksi hidupku sendiri,” ujarnya.

Fatin juga menyebut album ini sebagai “janji yang terbayar lunas” untuk para penggemarnya yang sudah sabar menunggu.

“Aku bersyukur banget buat semua yang masih setia. Album ini untuk kalian — bagian dari Cerita Kita yang nggak akan pernah aku lupakan,” katanya dengan senyum.

Musik yang Menemani Setiap Fase Hidup

Lewat Cerita Kita, Fatin ingin pendengarnya merasa ditemani di setiap fase hidup — baik saat jatuh maupun bangkit kembali.

“Nggak selamanya kita ada di fase butterfly era. Kadang kita sedih, tapi itu nggak akan bertahan selamanya. Suatu saat kita akan bahagia lagi,” ucapnya menutup penuh makna.

Album Cerita Kita sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital mulai 16 Oktober 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *