Scroll untuk baca artikel
NEWS

Internet Rp100 Ribu Sebulan: Gratis Modem, Akses Tanpa Batas, dan Misi Cerdaskan Anak Bangsa

15
×

Internet Rp100 Ribu Sebulan: Gratis Modem, Akses Tanpa Batas, dan Misi Cerdaskan Anak Bangsa

Sebarkan artikel ini

Centangsatu, Jakarta – Di tengah mahalnya biaya layanan internet di Indonesia, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) menghadirkan terobosan baru. Melalui program layanan internet nirkabel 5G Fixed Wireless Access (FWA) berbiaya hanya Rp100.000 per bulan, perusahaan ini berupaya membuka akses digital seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia.

Presiden Direktur Surge, Yune Marketatmo, menjelaskan bahwa inisiatif tersebut bukan sekadar strategi bisnis, tetapi bagian dari komitmen sosial perusahaan.

“Program ini kami rancang untuk memberikan akses internet bagi semua kalangan, terutama masyarakat yang belum tersentuh layanan broadband,” ujarnya dalam wawancara di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta, Selasa (21/10).

Salah satu keunggulan layanan ini adalah peminjaman modem gratis bagi pelanggan. “Jadi modemnya tidak perlu dibeli, cukup dipinjam. Satu alat bisa digunakan sampai 32 perangkat dalam satu rumah,” ujar Yune.

Menurutnya, pendekatan ini berbeda dengan layanan internet konvensional yang masih membebankan biaya perangkat dan batasan kuota kepada pengguna. “Kami ingin masyarakat benar-benar bisa menikmati internet tanpa batas. Tidak ada kuota, tidak ada biaya tambahan. Cukup Rp100 ribu per bulan, semua sudah bisa terhubung,” katanya.

Lebih lanjut, Yune mengungkapkan bahwa penetapan harga tersebut mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat serta hasil studi Bank Dunia yang menunjukkan dampak besar dari peningkatan penetrasi internet. “Setiap kenaikan 10 persen akses internet bisa menumbuhkan ekonomi sebesar 1,4 persen. Dengan GDP Indonesia yang besar, dampaknya akan luar biasa, tidak hanya bagi industri, tapi juga ekonomi rakyat,” ujarnya.

Meski memiliki potensi ekonomi yang besar, Yune menegaskan bahwa fokus utama program ini tetap pada peningkatan kualitas pendidikan nasional. Ia menyoroti kesenjangan literasi dan rendahnya indeks kecerdasan (IQ) Indonesia di kawasan ASEAN, yang menurutnya terkait erat dengan akses pendidikan dan gizi.

“Pendidikan itu kunci. Dengan internet terjangkau, anak-anak dari Sabang sampai Merauke bisa belajar dari guru-guru terbaik di UI, ITB, UGM, atau ITS tanpa harus pindah kota atau keluar biaya besar. Ini langkah nyata untuk menyetarakan kualitas pendidikan,” ungkapnya.

Yune menutup dengan menegaskan visi perusahaan untuk menjalankan bisnis yang inklusif dan berorientasi pada kemajuan bangsa.

“Kami percaya bahwa konektivitas adalah hak dasar. Internet cepat dan murah bukan lagi kemewahan, tapi kebutuhan agar Indonesia bisa melangkah lebih maju,” tutupnya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *