Jakarta — Aktor Qya Ditra membagikan kisah di balik prosesnya memerankan pelaku utama dalam film Nia, sebuah film yang mengangkat kembali tragedi memilukan yang menimpa almarhumah Nia di Padang Pariaman. Dalam film ini, Qya memerankan karakter fiksi bernama Andri, sosok yang merepresentasikan tersangka kasus nyata, dengan alur cerita yang disebut 80% berdasarkan kejadian sesungguhnya.
Qya Ditra, aktor kelahiran Bandar Lampung tahun 1995, menyebut Nia sebagai film ke-10 dalam kariernya sekaligus peran utama keempatnya di layar lebar.
“Awalnya casting seperti biasa, tapi kemudian saya dapat tantangan langsung. Saya ditanya berani nggak turunin berat badan, potong rambut, dan gelapin kulit. Akhirnya saya terima dan bismillah,” ujar Qya.
Dipilih karena Karakter Wajah & Keberanian Ambil Risiko
Qya mengungkapkan bahwa ia sempat bersaing dengan sejumlah aktor senior. Namun sutradara Aditya Gumaya melihat kecocokan dari karakter wajah serta gestur keras khas Sumatera yang diperlukan untuk memerankan Andri.
“Saya belum pasti keterima, tapi saya sudah berani potong rambut mengikuti gaya pelaku. Mungkin itu juga jadi pertimbangan,” kata Qya.
Pendalaman Karakter: Observasi Ekspresi & Gestur Pelaku Kasus Nyata
Demi totalitas, Qya melakukan observasi intens selama dua minggu sebelum syuting. Ia mempelajari perilaku dan gestur pelaku kasus narkoba sebagai referensi penggambaran karakter Andri.
“Saya pelajari gerak-gerik pengguna narkoba: gelisah, keringat berlebih, mulut nggak bisa diam. Di tempat umum mereka tampak takut terus,” jelasnya.
Ia juga sempat mendatangi lokasi kejadian perkara di Padang Pariaman, sekaligus memastikan kemiripan wajah setelah beberapa media membandingkan fotonya dengan tersangka asli.
Adegan Paling Berat: Rekonstruksi Tindakan Kejahatan
Qya menyebut bagian paling menantang adalah adegan yang menggambarkan tindakan keji pelaku saat mengakhiri hidup Nia.
“Sebagai manusia normal, siapa sih yang bisa mikir sampai situ? Itu berat banget. Saya punya adik perempuan, jadi kebayang kalau keluarga sendiri yang mengalami,” ujarnya.
Sempat Bertemu Keluarga Korban dan Meminta Izin
Setelah resmi terpilih sebagai pemeran, Qya terlebih dahulu menemui ibu korban, Bu Eli, untuk meminta restu.
“Saya bilang tidak ada niat membuka luka lama. Film ini fokus ke kehidupan Nia, bukan glorifikasi tersangka. Nama saya di film juga Andri, bukan nama asli,” tegasnya.
Fokus Film: Perjuangan Hidup Nia
Film Nia sendiri menyoroti perjalanan Nia Kurnia Sari, remaja 18 tahun yang menjadi tulang punggung keluarga. Ia berjualan gorengan untuk menghidupi ibunya, Eli, yang sakit tiroid, sekaligus menafkahi dua saudara tirinya. Hidup Nia yang sholehah dan pekerja keras berakhir tragis ketika ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan Andri.
Cerita ini dibintangi oleh:
- Syakira Humaira sebagai Nia
- Helsi Herlinda sebagai Eli
- Qya Ditra sebagai Andri
- Neno Warisman sebagai Makwo
serta sejumlah talent dari Sanggar Ananda.
Syuting di Tiga Kota: Bogor, Padang, dan New York
Proses produksi berlangsung di berbagai lokasi, termasuk Bogor, Padang Pariaman, hingga New York. Sanggar Ananda juga turut berkontribusi dalam penampilan pada gala premiere.
Harapan Qya untuk Film Nia
“Semoga jadi doa untuk almarhumah Nia dan amal jariyah untuk semua yang terlibat, termasuk penonton. Kita harus saling menjaga keluarga, terutama anak dan adik perempuan,” ujar Qya Ditra.
Film Nia dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025.


















