Scroll untuk baca artikel
Hiburan

Ketum BKN Gus Rofii Tanggapi Kasus Inara Rusli–Insanul Fahmi: “Sebaiknya Mengalah demi Kebaikan Semua”

6
×

Ketum BKN Gus Rofii Tanggapi Kasus Inara Rusli–Insanul Fahmi: “Sebaiknya Mengalah demi Kebaikan Semua”

Sebarkan artikel ini
Gus Rofii
Gus Rofii

Jakarta — Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Gus Rofii, angkat bicara soal polemik dugaan hubungan antara Inara Rusli dan Insanul Fahmi yang belakangan ramai diperbincangkan publik. Menurutnya, persoalan rumah tangga sejatinya bukan sesuatu yang ia ingin komentari, namun ia memberikan pandangan karena diminta oleh rekan-rekan media.

Saya sebenarnya risih bicara soal rumah tangga, karena saya pun bukan manusia sempurna. Tapi karena teman-teman media bertanya, ya saya jawab,” ujarnya.


Sayangkan Perubahan Citra Inara

Gus Rofii menyayangkan perubahan posisi Inara Rusli yang sebelumnya dikenal sebagai korban perselingkuhan, namun kini justru diduga menjadi pelaku.

Saya sangat menyayangkan. Dulu saya pernah menawarkan bantuan, termasuk bantuan hukum untuk Inara. Tidak mudah membalikkan nama yang sudah baik lalu menjadi begini.

Ia juga menyinggung adanya dugaan illegal access yang menurutnya sudah menjadi ranah hukum.


Soroti Pernikahan Siri dan Potensi Mudarat

Gus Rofii menyinggung pernyataan soal nikah siri yang sempat dibahas di publik. Ia mengingatkan bahwa nikah siri yang dilakukan sembunyi-sembunyi dapat menimbulkan mudarat.

Pernikahan, baik siri maupun resmi, kuncinya jangan ada yang tersakiti. Kalau ada yang tersakiti, itu bisa menjadi haram. Bahkan bisa kena pasal perzinahan kalau dilakukan tanpa persetujuan pasangan sah,” tegasnya.

Ia mendorong agar pertanyaan soal apakah hubungan Inara dan Insanul termasuk kategori nikah siri tertentu ditanyakan langsung kepada pihak terkait.


Saran untuk Inara: Mengalah demi Keharmonisan

Menurut Gus Rofii, jika Insanul Fahmi memang masih mencintai istrinya yang sah, maka Inara sebaiknya mundur demi menghindari kerusakan rumah tangga orang lain.

Lebih baik Inara mengorbankan dirinya, mengalah. Ini soal kemanusiaan. Apalagi belum ada kehamilan di pihak Inara. Untuk kebaikan semua, lebih baik mundur.

Ia menilai publik terutama kaum perempuan kini tidak lagi simpatik setelah munculnya rekaman CCTV dan pengakuan tertentu. Karena itu, ia menyarankan Inara memulihkan nama baik dengan cara yang lebih terhormat.


Kritik untuk Insanul Fahmi: “Laki-laki Jangan Cengeng”

Gus Rofii juga menegur Insanul Fahmi yang sempat terlihat emosional dalam sebuah kesempatan.

Kalau tidak siap poligami, ya jangan cengeng. Laki-laki kok begitu. Kalau ingin poligami, harus jantan, bicara jujur kepada istri.

Ia juga mengingatkan bahwa di Indonesia, menikah tanpa izin istri sah dapat menjadi persoalan hukum.


Ingatkan Risiko Jika Tak Mundur: “Jangan Dicap Pelakor”

Gus Rofii menegaskan bahwa label “pelakor” adalah beban sosial berat yang bisa menempel bertahun-tahun.

Jangan sampai Inara dicap pelakor oleh seluruh netizen. Kasihan. Ini masih ada kesempatan untuk mundur dan memperbaiki nama baik.


Ajak Mediasi dan Berikan Solusi

Gus Rofii menyatakan siap menjadi jembatan mediasi jika semua pihak menghendaki.

Silakan Inara datang ke resto saya, bicara santai. Polisi juga ada restorative justice. Tujuan saya agar semuanya selesai baik-baik.

Ia juga menambahkan bahwa laki-laki yang ingin berpoligami harus memenuhi syarat moral dan finansial.

Tips poligami? Pertama harus kaya. Kalau kere jangan sok-sokan. Kedua, makmurkan dulu istri dan keluarganya. Baru bicara nikah lagi.


Penutup: “Cinta Itu Bukan Hanya Bujuk Rayu”

Gus Rofii menegaskan bahwa cinta tidak boleh hanya berlandaskan rayuan, materi, atau janji-janji kosong.

Cinta itu harus dibangun dengan akhlak, kejujuran, dan tanggung jawab.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *