JAKARTA,CentangSatu.com — Ada masa ketika Blok M bukan sekadar titik transit, melainkan pusat gaya hidup. Kaset pita diputar berulang, jaket denim jadi identitas, dan musik menjadi bahasa pergaulan. Nuansa itu akan dihidupkan kembali menjelang pergantian tahun lewat acara KASET80AN: BLOK M IN 80s, sebuah pesta musik retro yang mengajak Jakarta menoleh ke belakang tanpa meninggalkan masa kini.
Digelar pada Sabtu, 27 Desember 2025, di CHRVS by The Factory, Pasaraya Blok M, acara ini menjadi penanda tutup tahun dengan cara yang tidak biasa. Bukan pesta besar dengan panggung megah, melainkan perayaan intim yang merayakan memori, lagu-lagu lama, dan interaksi hangat antar generasi.
Nama-nama seperti Sandro Tobing, Emile S. Praja, Eramono Soekarjo, Ichwan Thoha, hingga Ion “Saxo Dancer” Purnomo akan mengisi malam dengan karakter musikal yang kental akan nuansa 80-an. Mereka akan berbagi ruang dengan Kaset80an Band dan seleksi musik retro dari DJ Bugie Usman, menghadirkan suasana yang lebih mirip pesta rumah besar daripada konser formal.
Namun BLOK M IN 80s bukan hanya soal musik. Dresscode ala 80-an, sesi Chit-Chat 80s, dan momen sing-along menjadi elemen penting yang membuat acara ini terasa personal. Blok M dipilih bukan tanpa alasan kawasan ini menyimpan jejak kenangan bagi generasi yang tumbuh di era kaset, sekaligus menjadi ruang temu bagi generasi yang mengenal musik 80-an dari cerita dan playlist digital.
Dengan konsep yang menyerupai reuni kecil, acara ini membuka ruang dialog langsung antara musisi dan penonton. Tidak ada jarak, tidak ada sekat panggung yang kaku yang ada hanya musik, cerita, dan nostalgia yang dirayakan bersama hingga tengah malam.
Tiket masuk tersedia mulai dari Rp200.000 per orang, sudah termasuk satu minuman. Lebih dari sekadar hiburan, KASET80AN: BLOK M IN 80s menawarkan pengalaman: menutup 2025 dengan cara yang hangat, penuh warna, dan sarat kenangan.
Bagi mereka yang ingin merayakan akhir tahun tanpa hiruk pikuk, acara ini mungkin jawabannya sebuah malam untuk mengingat, bernyanyi bersama, dan pulang dengan senyum yang terasa familiar.
