Bj. Rahmad: Edi Busti Diduga Cari Sensasi, Mata Saya Ditusuk Hingga Sakit dan Penglihatan Kabur
Painan , centangsatu.com— Wartawan Bj. Rahmad menilai Edi Busti tengah mencari sensasi dan melakukan pengalihan isu terkait dugaan tindakan kekerasan terhadap dirinya. Hal tersebut disampaikan Rahmad menanggapi bantahan Edi Busti di sejumlah media yang menyebut tidak pernah melakukan kekerasan fisik, serta menyatakan pertemuan di Ruang Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Agam hanya sebatas diskusi.
Menurut Rahmad, bantahan tersebut tidak sesuai dengan kejadian yang ia alami. Ia menegaskan bahwa meskipun tidak dipukul, dirinya mengalami tindakan fisik berupa tusukan jari ke mata kanan yang mengakibatkan rasa sakit dan pandangan kabur.
“Katanya tidak ada kekerasan terhadap saya. Tapi telunjuk tangannya diarahkan ke mata bagian kanan saya, membuat mata saya sakit dan pandangan saya kabur. Kalau itu bukan kekerasan, lalu apa namanya?” tegas Bj. Rahmad, Minggu (21/12), di Agam.
Rahmad juga menilai konferensi pers daring yang dilakukan Edi Busti di TAMY Straight Cafe and Billiard hanyalah bentuk pengalihan isu dan berpotensi mengaburkan fakta kejadian yang sebenarnya.
Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula saat dirinya dipanggil langsung oleh Edi Busti ke Ruang Ketua KONI Agam pada Kamis (18/12). Setibanya di lokasi, pertemuan itu turut disaksikan oleh seorang rekan Edi Busti bernama Zamzami.
Dalam pertemuan tersebut, Rahmad mengaku mendapat pertanyaan bernada tinggi dan bentakan dari Edi Busti terkait pemberitaannya mengenai proyek jalan di wilayah Dama dan Ujuang Guguak.
“Saya ditanya kenapa mengganggu proyek jalan di Dama dan Ujuang Guguak, dan diminta menghentikan pemberitaan tentang proyek tersebut,” jelas Rahmad.
Ia pun mempertanyakan kaitan Edi Busti dengan proyek tersebut. Menurut Rahmad, Edi Busti kemudian menyampaikan bahwa proyek itu dikerjakan oleh keponakan rekannya, Beni Hutama, yang merupakan anggota DPR RI.
“Ia mengatakan, jika kegiatan itu saya ganggu, maka saya akan berhadapan dengannya,” ungkap Rahmad menirukan pernyataan Edi Busti.
Rahmad menyatakan dirinya tetap akan menuntaskan pemberitaan terkait proyek jalan tersebut sesuai dengan tugas jurnalistiknya.
Setelah itu, ia memilih meninggalkan ruangan.
Namun, Rahmad mengaku dibuntuti oleh Edi Busti sambil dibentak dengan kata-kata kasar, bernada provokatif, dan disertai ancaman.
Saat Rahmad hendak menghampirinya, Edi Busti diduga langsung menusuk mata kanan Rahmad dengan jari tangannya.
“Ia kemudian meninggalkan lokasi sambil mengucapkan kata-kata provokatif, ‘Saya tidak takut dengan kamu, saya ini sudah pensiun,’” kata Rahmad.
Rahmad mengaku sempat hendak mengejar, namun dicegah oleh Zamzami.
Atas kejadian tersebut, Bj. Rahmad menyatakan telah membuat laporan resmi ke Polres Agam pada Kamis (18/12). Ia juga menjalani pemeriksaan medis di RSUD Lubuk Basung guna memastikan kondisi matanya.
Hingga berita ini diturunkan,
pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait laporan tersebut, sementara Edi Busti sebelumnya telah membantah adanya tindakan kekerasan.


















