Scroll untuk baca artikel
HiburanMusik

“Kaset 80an Kembali Hidup: Sandro Tobing & Musik Legendaris Bikin Penonton Histeris”

2
×

“Kaset 80an Kembali Hidup: Sandro Tobing & Musik Legendaris Bikin Penonton Histeris”

Sebarkan artikel ini

JAKARTA,CentangSatu.com — Sabtu malam (27/12), CHRVS by The Factory Pasaraya Blok M berubah jadi mesin waktu. Musik era 1980-an menggema di mana-mana lewat Kaset 80an, acara nostalgia yang bikin semua generasi dari yang lahir di era kaset hingga anak muda larut dalam euforia.

Deretan musisi legendaris hadir memeriahkan panggung. Sandro Tobing, Eramono Soekarjo, Emile S. Praja, hingga Ichwan Thoha jadi magnet utama. Tak ketinggalan, Iin Purnomo The Saxo Dancer dan komunitas pecinta musik 80-an ikut bikin suasana makin hidup. Bukan sekadar konser, tapi reuni musik penuh cerita dan tawa.

“Musik 80-an itu masa emas, bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia. Banyak genre lahir dan masih mempengaruhi musik sekarang,” kata Refida Herastuti, penggagas Kaset 80an.

Nuansa 80-an terasa sampai ke detail terkecil: dari busana, panggung, hingga obrolan hangat antar musisi dan penonton. Ide Kaset 80an lahir dari kerinduan bukan cuma pada lagu, tapi juga semangat berkarya dan kebersamaan khas era itu.

Puncaknya? Saat Sandro Tobing naik panggung. Intro Nuansa Kasih bikin penonton kompak bernyanyi. Momen makin emosional saat Simfoni Yang Indah dimainkan. Tapi yang bikin meledak adalah Kopi Dangdut! Sandro tampil enerjik, ngajak semua penonton bergoyang, bikin area konser bergemuruh.

Refida Herastuti Penggagas Kaset80an
Refida Herastuti Penggagas KASET80AN

“Gila! Suaranya Bang Sandro masih nendang banget. Merinding!” seru Ridho, salah satu penonton.

Yang seru, anak muda juga ikut hanyut. Mereka bernyanyi, nge-vlog, dan langsung jatuh cinta sama musik 80-an yang jujur dan hangat beda banget dari musik sekarang.

Blok M malam itu jadi ruang kumpul yang penuh kehangatan, tawa, dan kenangan. Selebriti seperti Margie Segers, Sandi Sandoro, dan Charles Bonar Sirait juga hadir dan berbaur dengan penonton.

Selain nostalgia, Kaset 80an punya misi regenerasi. Penyelenggara berharap acara ini bisa jadi jembatan buat generasi muda mengenal, mencintai, dan melestarikan musik Indonesia.

Ke depannya? Kaset 80an siap melebarkan sayap ke kota-kota lain, bahkan luar negeri, bagi siapa pun yang rindu lagu-lagu Tanah Air era keemasan.

Kalau malam itu ada satu kata yang pas: “Epic”. Musik 80-an bukan cuma dikenang, tapi dirayakan sebagai bagian dari identitas dan perjalanan hidup banyak orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *