Scroll untuk baca artikel
Nasional

Pulihkan Lahan, Buka Peluang: Aksi Belantara Foundation dan Mitra Jepang Tanam Pohon Langka di Riau “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga bumi?”

23
×

Pulihkan Lahan, Buka Peluang: Aksi Belantara Foundation dan Mitra Jepang Tanam Pohon Langka di Riau “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga bumi?”

Sebarkan artikel ini

Centangsatu.com —  Di bawah sinar matahari pagi yang teduh dan langit biru yang membentang di atas hutan yang pernah gundul, sekelompok orang berdiri dalam lingkaran. Mereka menggenggam bibit pohon kecil ramin dan gaharu dengan tangan yang siap menanam harapan. Itulah pemandangan di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH), Riau, pada peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia.

Bersama mitra swasta asal Jepang, Belantara Foundation menginisiasi aksi tanam pohon sebagai bagian dari kampanye “Forest Restoration Project: SDGs Together!” sebuah gerakan global untuk memulihkan hutan yang telah lama menanti pemulihan.

Menurut laporan Global Land Outlook (UNCCD, 2022), setiap menit dunia kehilangan empat lapangan sepak bola lahan karena degradasi. 40% wilayah daratan dunia telah rusak, mengancam masa depan pangan, air, dan iklim global. “Dan itu semua, terjadi di depan mata kita,” kata Dr. Dolly Priatna, Direktur Eksekutif Belantara Foundation, dengan nada berat.

“Restorasi ekosistem bukan hanya agenda lingkungan. Ini adalah gerakan kemanusiaan. Kita sedang bicara tentang akses air, makanan, dan udara bersih untuk generasi berikutnya. Aksi tanam pohon hari ini adalah simbol bahwa kita semua termasuk sektor swasta punya peran di dalamnya,” ujar Dolly yang juga merupakan anggota Commission on Ecosystem Management IUCN.

🔁 Dari Jepang untuk Riau: Restorasi sebagai Diplomasi Ekologis

Kegiatan ini menggandeng APP Japan Ltd., yang diwakili oleh Tan Ui Sian, dalam kemitraan multipihak bersama Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura dan Kelompok Tani Hutan lokal.

“Kami percaya aksi lokal bisa punya dampak global. Jepang juga sedang menghadapi tantangan lingkungan besar. Lewat kolaborasi ini, kami ingin belajar, berkontribusi, dan membuka peluang lebih luas untuk kerjasama lintas negara dalam upaya pemulihan lingkungan,” ujar Tan, penuh keyakinan.

Tan menegaskan bahwa program ini tidak berhenti sampai di sini. “Kami ingin mengajak lebih banyak pemangku kepentingan Jepang untuk mendukung Forest Restoration Project: SDGs Together, terutama pada target SDGs 12, 13, 15 dan 17,” tegasnya.

🌳 Pohon Langka, Harapan Panjang

Jenis bibit yang ditanam pun bukan sembarangan. Ramin (Gonystylus bancanus) dan Gaharu (Aquilaria malaccensis) adalah spesies pohon lokal yang semakin langka dan terancam punah. Keduanya juga memiliki nilai ekologis tinggi dalam menjaga tata air dan keanekaragaman hayati.

“Pohon-pohon ini dulunya raja di hutan. Tapi sekarang, mereka hampir tak terlihat lagi. Menanam mereka bukan sekadar menjaga spesies, tapi juga mengembalikan identitas lanskap kita,” jelas Sri Wilda Hasibuan, Kepala KPHP Minas Tahura.

Tahura SSH, yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi oleh Menteri Kehutanan sejak 1999, memiliki luas lebih dari 6.000 hektare. Sayangnya, aktivitas ilegal seperti perambahan dan pembalakan liar telah meninggalkan luka menganga di tubuh hutan.

“Upaya pemulihan ini tidak bisa kami lakukan sendiri. Perlu ada sinergi dari hulu ke hilir mulai dari masyarakat lokal, akademisi, pemerintah, hingga mitra internasional,” tambah Sri.

🔥 Hutan Bukan Hanya Soal Pepohonan

Selain memulihkan fungsi ekologis seperti tata air dan iklim mikro, program ini juga menyentuh aspek sosial-ekonomi. “Pemulihan hutan bisa membuka peluang kerja, memberi pelatihan untuk masyarakat, dan menumbuhkan ekonomi hijau,” tambah Dolly.

Dengan tema global tahun ini, “Pulihkan Lahan, Buka Peluang”, peringatan Hari Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia bukan sekadar simbol. Ia adalah seruan.

“Kami menanam pohon bukan hanya untuk melihatnya tumbuh, tapi untuk mewariskan dunia yang layak dihuni. Seperti kata PBB: No One Left Behind. Semua harus terlibat, semua bisa ambil bagian,” pungkas Dolly.

🌍 Tentang Belantara Foundation

Belantara Foundation adalah organisasi nirlaba yang fokus pada konservasi lanskap dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis sains, mereka bekerja untuk memastikan keseimbangan antara manusia dan alam. Info lebih lanjut di www.belantara.or.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *