Scroll untuk baca artikel
Hot News

Richard Lee Tanggapi Tuduhan Eks Ajudan yang Kini Terlibat Kasus Hukum

24
×

Richard Lee Tanggapi Tuduhan Eks Ajudan yang Kini Terlibat Kasus Hukum

Sebarkan artikel ini

Centangsatu, Jakarta – Dokter Richard Lee akhirnya buka suara soal tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh mantan ajudannya. Dengan nada tegas, ia menyebut semua tudingan itu tidak berdasar dan bahkan mendekati fitnah.

“Saya sebenarnya malas menanggapi, karena nggak ada satu pun bukti yang jelas dari konferensi pers itu. Tapi karena pemberitaan makin nggak berimbang, saya rasa penting untuk saya luruskan,” ujar Richard.

Richard menyebut aksi mantan ajudannya lebih mirip drama tanpa bukti konkret. Bahkan ia menanggapi santai tudingan soal dirinya mengoplos produk kecantikan.

“Hand body apa? Barang itu aja nggak punya izin BPOM. Kalau polos begitu, buat apa dibela?” ujar Richard.

Lebih mengejutkan lagi, Richard mengaku justru menjadi korban pemerasan. Ia menyebut sudah melaporkan ajudannya ke polisi lengkap dengan bukti-bukti, mulai dari chat hingga rekaman transaksi.

“Saya sampai transfer uang buat dijadikan alat bukti hukum. Karena sebelumnya laporan saya nggak bisa diproses, belum ada kerugian riil,” jelasnya.

Salah satu pesan dari sang ajudan juga dibacakan Richard, yang isinya mengandung nada ancaman.

“Kalau tidak mau bantu saya, tidak apa-apa. Berarti harga dirimu lebih rendah dari bantuan yang saya minta. Saya tunggu sampai jam 12 siang ini, Dokter.”

Richard merasa kecewa dan dikhianati. Ia menyebut bahwa selama ini sudah memperlakukan ajudannya seperti keluarga.

“Dia mantan tentara, pernah tersandung narkoba, saya kasih kesempatan kerja. Gaji di atas enam juta, dapat tunjangan, bahkan saya kasih modal usaha pas dia pamit. Saya anggap dia keluarga,” ujarnya.

Tudingan lain seperti prostitusi online dan perselingkuhan juga ia bantah mentah-mentah.

“Kalau saya terlibat, pasti sudah ditangkap. Ini negara hukum. Jangan asal nuduh tanpa bukti,” katanya.

Soal isu rumah tangga, Richard menanggapinya dengan santai.

“Istri saya aja nggak ribut, kok dia yang repot?” katanya sambil tersenyum.

Richard juga menyayangkan media yang terkesan menggiring opini publik.

“Orang bisa aja nuduh, tapi kalau nggak ada bukti, kenapa harus diberitakan? Cuma bikin gaduh, buang-buang waktu,” katanya.

Ia sempat mempertimbangkan jalur damai lewat restorative justice, tapi akhirnya memilih menempuh jalur hukum karena merasa kasus ini terlalu serius.

“Saya tahu dia orang kecil, punya keluarga. Tapi kalau dibiarkan, bisa jadi preseden buruk. Ini bukan soal saya pribadi, ini soal etika dan tanggung jawab,” ujar Richard.

Walau kasus ini cukup mengganggu, Richard memastikan bisnisnya tetap berjalan.

“Pasar saya kelas menengah atas, orang-orang yang rasional. Tapi ya tetap, secara pribadi saya terganggu. Keluarga saya juga ikut kena dampaknya.”

Menutup pernyataannya, Richard berpesan agar masyarakat lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh narasi sepihak.

“Edukasi itu bikin masyarakat lebih cerdas, bukan lebih benci. Saya nggak pernah ngajak siapa pun buat balas menyerang. Semua saya serahkan ke hukum.”

Dengan tegas, Richard menyimpulkan, “Saya tahu posisi saya sebagai publik figur, tapi saya juga manusia. Cukup dramanya, sekarang biar hukum yang bicara.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *