Scroll untuk baca artikel
Sosial Politik

Kemenag Salurkan Rp300 Miliar untuk 500 Ribu Anak Yatim dan Disabilitas di Lebaran Yatim 1446 H

34
×

Kemenag Salurkan Rp300 Miliar untuk 500 Ribu Anak Yatim dan Disabilitas di Lebaran Yatim 1446 H

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, CENTANGSATU.COM — Dalam rangka memperingati 10 Muharram 1446 Hijriah atau yang dikenal sebagai Lebaran Yatim, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mencatat penyaluran bantuan sosial kepada lebih dari 500 ribu anak yatim dan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Total dana yang berhasil disalurkan mencapai Rp300 miliar, menjadikannya sebagai salah satu program bantuan sosial terbesar sepanjang tahun ini.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan, program ini merupakan bentuk nyata kepedulian negara terhadap masyarakat rentan, khususnya anak-anak yatim dan kaum disabilitas.
“Ini adalah gebrakan luar biasa dari Kementerian Agama. Dalam waktu singkat, kami mampu menghimpun dana hingga Rp300 miliar dan menyalurkannya kepada anak-anak yatim di seluruh Indonesia,” ujar Menag di Jakarta, Kamis (4/7).

Provinsi dengan Penyaluran Terbesar: Jabar dan DKI Jakarta
Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan penerima manfaat terbanyak, yaitu 246.214 anak yatim dan 8.373 penyandang disabilitas, dengan nilai bantuan mencapai Rp128,2 miliar.
Disusul oleh DKI Jakarta, yang menyalurkan bantuan kepada 100.121 anak yatim dan 3.969 penyandang disabilitas, senilai Rp38 miliar.
Sementara itu, beberapa daerah lain yang turut menerima bantuan antara lain:
• Nusa Tenggara Barat: 78.107 anak yatim & 441 disabilitas (Rp6,79 miliar)
• Jawa Tengah: 30.440 anak yatim & 3.180 disabilitas (Rp9,65 miliar)
• Sumatera Utara: 22.086 anak yatim & 1.945 disabilitas (Rp48 miliar


Fokus Program: Mencegah Penyimpangan Sosial
Program Lebaran Yatim 2025 dirancang sebagai langkah pencegahan agar anak-anak yatim tidak terjerumus dalam pergaulan bebas atau perilaku menyimpang lainnya.
“Kita fasilitasi agar mereka tidak jatuh dalam pergaulan bebas atau perzinahan, dan ini akan terus kita lanjutkan,” tegas Nasaruddin.

Inovasi Kemenag: Program Eco-Teologi di Momentum Pernikahan
Selain bantuan sosial, Kemenag juga memperkenalkan program eco-teologi sebagai bagian dari gerakan penghijauan nasional. Inisiatif ini mengajak setiap pasangan pengantin untuk menanam satu pohon sebagai bagian dari simbol pernikahan.
Dengan sekitar dua juta pasangan menikah setiap tahun, program ini diperkirakan akan menambah dua juta pohon baru setiap tahunnya. Kemenag juga akan memberikan penghargaan kepada pesantren, masjid, kampus, dan kantor yang paling ramah lingkungan.
“Kita ingin menyulap pesantren menjadi taman bunga. Pendekatan agama jauh lebih efektif dalam menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan,” tambahnya.


Biaya Haji Turun, Kunjungan Presiden Dapat Sambutan Positif
Menag juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan pemerintah dalam menurunkan biaya haji 2025, serta menyambut positif kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi. Pertemuan dengan Raja Salman dan Putra Mahkota MBS dinilai mempererat kerja sama di bidang haji, ekonomi, dan investasi.
“Pertemuan itu membahas banyak hal strategis… dan membawa kabar baik bagi Indonesia,” kata Menag.

Menjaga Kepedulian Sosial Bangsa
Menutup pernyataannya, Menteri Agama menekankan bahwa program ini merupakan bukti nyata bahwa semangat kemanusiaan masih hidup di tengah masyarakat Indonesia.
“Ini bukti bahwa Indonesia masih punya rasa. Mari terus kita rawat kepedulian ini,” pungkas Nasaruddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *