Scroll untuk baca artikel
Hiburan

Tahlilan 40 Hari Wafatnya Ayah Hamdan ATT Usfath Ungkap, Kenangan Manis, Doa, dan Warisan Kebaikan 

14
×

Tahlilan 40 Hari Wafatnya Ayah Hamdan ATT Usfath Ungkap, Kenangan Manis, Doa, dan Warisan Kebaikan 

Sebarkan artikel ini

Centangsatu.com, Jakarta, 9 Agustus 2025 – Keluarga, sahabat, dan kerabat berkumpul di kediaman mendiang Hamdan ATT di Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memperingati 40 hari wafatnya musisi dangdut legendaris tersebut. Acara tahlilan dan doa ini dihadiri oleh berbagai pihak yang turut merasakan kehilangan atas kepergian sosok yang dikenal rendah hati, dermawan, dan berdedikasi pada dunia musik.

Kenangan dari Sahabat dan Keluarga

Ustadz Fatullah (Usfat), salah satu penceramah dalam acara tersebut, membagikan kisahnya bersama almarhum. Ia mengungkapkan betapa Hamdan ATT adalah pribadi yang selalu berbuat baik, bahkan di masa-masa sulit sekalipun.

“Saya masih ingat, dulu di masa kecil, saya pernah menerima bantuan dari beliau. Waktu itu, itu sangat berarti bagi saya. Beliau tidak hanya dikenal sebagai penyanyi, tapi juga sebagai orang yang selalu peduli pada sesama,” kenang Usfat dengan haru.

Selain itu, Usfat juga menceritakan pengalamannya belajar vokal langsung dari Hamdan ATT. “Meskipun beliau sudah terkenal, tidak ada sedikitpun kesombongan. Beliau mengajari saya dengan sabar, bahkan sampai detail teknik bernyanyi. Itu pelajaran yang tak terlupakan,” tambahnya.

 

Sosok yang Selalu Menebar Kebaikan

Yus Reza, adik ipar almarhum, turut membagikan kesan mendalam tentang Hamdan ATT. Ia menggambarkan mendiang sebagai sosok yang jarang marah dan selalu siap membantu keluarga.

“Seumur hidup, saya tidak pernah melihat beliau marah. Justru, beliau selalu membantu kami, bahkan sebelum saya punya pekerjaan. Beliau yang menanggung semua kebutuhan keluarga. Berkat beliau, saya bisa mandiri dan berkarier di dunia seni,” ungkap Yus

Masyarakat sekitar juga mengenang Hamdan ATT sebagai figur yang merangkul semua kalangan. Kepeduliannya terhadap lingkungan dan sesama membuatnya dikenang bukan hanya sebagai artis, tapi juga sebagai manusia yang penuh kasih.

Pesan Ibadah dari Sang Ayah

Ibnu Tamim, putra bungsu Hamdan ATT, hadir dalam acara tersebut untuk mendoakan sang ayah sekaligus mengenang pesan-pesan ibadah yang selalu diajarkan.

“Abah itu tegas dalam urusan ibadah. Sholat Subuh selalu ditunggu sampai selesai, baru beliau keluar dari kamar,” ujar Ibnu.

Meski lebih dikenal sebagai musisi, Hamdan ATT juga mewariskan kecintaan pada seni rupa dan tulis-menulis kepada Ibnu. “Kakak saya, Haikal, lebih mewarisi bakat musik. Saya lebih suka menggambar dan menulis, dan itu juga dari Abah,” jelasnya.

Di akhir acara, Ibnu berpesan, “Saya mohon doanya dari semua, semoga Abah diampuni dosa-dosanya, dijauhkan dari siksa kubur, dan dimasukkan ke dalam surga.”

Warisan yang Tak Terlupakan

Acara tahlilan ini menjadi bukti betapa Hamdan ATT meninggalkan jejak yang mendalam, bukan hanya di dunia musik dangdut, tapi juga dalam kehidupan sosial dan spiritual. Doa, ilmu, serta karya-karyanya diyakini menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala.

Dengan kepergiannya, Indonesia kehilangan salah satu musisi berbakat, namun kenangan dan kebaikannya akan terus hidup dalam hati banyak orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *