Scroll untuk baca artikel
Metropolitan

Jakarta Tancap Gas Menuju Kota Global: Budi Awaludin Ungkap Strategi Data, AI, dan Inovasi Warga di Forum Internasional

10
×

Jakarta Tancap Gas Menuju Kota Global: Budi Awaludin Ungkap Strategi Data, AI, dan Inovasi Warga di Forum Internasional

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com— Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk menjadi salah satu kota paling maju di dunia. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaludin, memaparkan visi tersebut dalam sesi Fireside Chat bertajuk “Powering Jakarta’s Smart City Future with Data, AI, and Citizen-Centric Innovation” pada ajang bergengsi SAS Innovate di Singapura.

Forum ini mempertemukan para pemimpin kota, pelaku industri, dan pakar teknologi internasional untuk membahas bagaimana data dan kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan dalam membangun kota cerdas yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.

Smart City Bukan Sekadar Teknologi

Dalam paparannya, Budi menegaskan bahwa konsep kota pintar bagi Jakarta bukan sekadar memasang perangkat canggih, melainkan menciptakan sistem terpadu yang memadukan data, teknologi, dan keterlibatan warga.

“Kota dikatakan cerdas ketika mampu merespons kompleksitas dengan adaptif dan empati terhadap warganya. Visi kami adalah menjadikan Jakarta pusat perekonomian nasional dan kota global, dengan kualitas hidup yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan akses setara bagi semua,” ujarnya.

Target Berani: 20 Besar Dunia di 2045

Saat ini Jakarta berada di peringkat 74 Global City Index. Pemprov DKI menargetkan masuk 20 besar kota dunia pada 2045, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Upaya itu dilakukan dengan memperkuat layanan publik berbasis digital, termasuk superapp JAKI (Jakarta Kini) yang menjadi aplikasi resmi Pemprov DKI. JAKI mengintegrasikan layanan seperti pengaduan warga, pemantauan kualitas udara, peringatan dini bencana, hingga akses informasi publik — dan telah diadopsi di sejumlah daerah lain.

Selain itu, Jakarta juga memperluas infrastruktur teknologi dengan mengoperasikan 1.500 CCTV yang akan ditingkatkan menjadi 5.000 unit pada 2026, serta memanfaatkan synthetic data untuk menguji kebijakan sebelum diterapkan.

Data sebagai Pondasi Keputusan

Budi menegaskan prinsip sederhana namun krusial: data harus mudah diakses, dapat dipercaya, dan benar-benar digunakan untuk pengambilan keputusan yang berdampak nyata.

“Data bukan hanya dikumpulkan, tetapi harus dikontekstualisasikan agar bisa menjadi dasar berpikir dan bertindak,” tegasnya.

Jakarta sebagai Laboratorium Urban Terbesar

Pemprov DKI ingin membangun ekosistem inovasi yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

“Kami ingin menjadikan Jakarta sebagai laboratorium urban terbesar di kawasan. Tempat ide, inovasi, dan solusi diuji dalam konteks nyata yang penuh tantangan sekaligus peluang,” ujarnya.

Portal Open Data Segera Diluncurkan

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengumumkan rencana peluncuran portal open data yang mengintegrasikan data dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov DKI. Portal ini dirancang untuk meningkatkan transparansi, mempermudah akses publik, dan mendorong inovasi berbasis data.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Jakarta menegaskan diri bukan hanya mengejar predikat kota pintar, tetapi siap menjadi kota global yang memimpin transformasi urban di Asia Tenggara| Foto : Ist

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *