Batu Bara,CentangSatu.com – Bupati Batu Bara, Ir. H. Baharuddin Siagian, memberikan apresiasi Muslimat Nahdlatul Ulama, organisasi perempuan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang hingga saat ini tetap konsisten dalam mengedukasi masyarakat untuk berhati-hati dalam konsumsi kental manis. Pasalnya, kental manis adalah produk pangan dengan kandungan gula yang tinggi, beresiko jika dikonsumsi sebagai minuman susu oleh balita dan anak-anak.
Dalam kegiatan edukasi yang diselenggarakan di Kantor Bupati Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara pada Sabtu (16/8), Baharuddin Siagian menyampaikan dukungannya. “Kami sangat mengapresiasi Muslimat NU yang telah memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Ini bukan hanya kampanye kesehatan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak Batu Bara. Dengan gizi baik, anak-anak kita akan tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Kabupaten Batu Bara adalah wilayah yang saat ini sedang bertumbuh dan memiliki masa depan terutama di bidang pertanian yang cukup menjanjikan. Untuk itu, dibutuhkan investasi tidak hanya secara materil namun juga investasi terhadap kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, penyadaran masyarakat terhadap kebiasaan konsumsi kental manis yang dapat mempengaruhi masa depan generasi mendatang penting untuk dilakukan.
Kepala Dinas Kesehatan Batu Bara, dr. Deni Syahputra yang turut hadir pada kesempatan itu menegaskan pentingnya edukasi gizi sebagai upaya pencegahan. Ia tak menampik masih banyaknya orang tua yang salah kaprah menganggap kental manis sebagai susu anak. Karena itu, edukasi penting untuk di lakukan.
“Kental manis mengandung gula tinggi dan tidak cocok untuk anak. Edukasi ini sangat membantu kami dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih makanan bergizi,” jelas dr. Deni.
Sementara itu, Ketua III dewan Pembina PP Muslimat NU dr Erna Yulia Sofihara, menegaskan bahwa pihaknya siap menjadi mitra strategis dalam mendukung gerakan ini. Tak hanya melalui kegiatan edukasi, namun Muslimat NU juga mendorong para kadernya untuk menjadi ibu asuh anak stunting. Sebanyak lebih dari 30 kader Muslimat NU di wilayah Batu Bara akan menjadi pendamping keluarga dalam menyediakan asupan gizi yang seimbang.
“Kami bergerak bersama para mitra dan Pemkab Batu Bara agar tidak ada lagi anak yang tumbuh dengan gizi buruk. Edukasi dan pendampingan ini adalah langkah nyata menuju Batu Bara bebas stunting,” ujarnya.