Scroll untuk baca artikel
HiburanMusik

Main-Main di Cipete Vol. 27: Ajang Musik Independen yang Hangat & Penuh Warna

192
×

Main-Main di Cipete Vol. 27: Ajang Musik Independen yang Hangat & Penuh Warna

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com – Program musik independen Main-Main di Cipete kembali hadir menyapa penikmat musik Jakarta Selatan dalam edisi ke-27 yang digelar di Casatopia Cafe, Cipete, Senin (23/9) malam.

Seperti biasa, acara ini dipandu oleh duo host Eno Suratno Wongsodimedjo dan Qenny Alyanno yang selalu berhasil menciptakan suasana santai, akrab, dan penuh eksplorasi musikal.

Lintas Genre, Lintas Cerita

Lima musisi dengan karakter unik tampil memeriahkan panggung.

Atiya Purnomo membuka malam dengan semangat positif lewat single “Manusia Istimewa” dan cover “Ceria” milik J-Rocks. Atiya yang pernah mewakili Indonesia di ajang Sanremo Junior Italia ini tampil penuh energi, mengingatkan penonton pada kisah hidupnya sebagai penyintas kanker anak yang menginspirasi banyak orang.

Prabawa kemudian hadir dengan nuansa pop ballad lewat “Ku Cemburu” dan “Aku yang Memilihmu”. Liriknya yang jujur dan aransemen intim membuat penonton larut dalam refleksi tentang cinta dan luka emosional.

Bob Athea memberi kejutan dengan komposisi eksperimental, memadukan ambient dan spoken word bernuansa indie-rock dan emo. Kehadirannya membawa warna segar di tengah rangkaian penampilan malam itu.

Benny Ciko mengangkat tema sehari-hari dengan gaya urban pop. Ia membawakan single terbaru “Aduh Macet” yang dibawakan bersama sang istri, membuat penonton ikut tersenyum karena liriknya yang lugas dan relatable.

Zenith Project menutup malam dengan gebrakan electronica dan eurodance. Mereka membawakan “Semangat Merah Putih” serta “Aku Sendiri (Lagi)” yang sudah dikenal publik, plus dua lagu baru yang masih dirahasiakan judulnya.

Ruang Hangat untuk Musik Independen

Tak ada tiket masuk, tak ada jarak antara musisi dan penonton. Malam itu Casatopia Cafe menjelma jadi ruang hangat tempat musisi dan penikmat musik bertemu, berbagi energi, dan merayakan karya.

Dengan atmosfer akrab dan lineup beragam, Main-Main di Cipete edisi ke-27 kembali membuktikan bahwa musik independen Indonesia terus tumbuh, mencari ruang, dan menemukan pendengarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *