Scroll untuk baca artikel
Hiburan

YAPMI Hadirkan F3 Exhibition di TMII: “Kami Bertahan Karena Terus Berinovasi”

159
×

YAPMI Hadirkan F3 Exhibition di TMII: “Kami Bertahan Karena Terus Berinovasi”

Sebarkan artikel ini

Centangsatu.com – Yayasan Pembina Model Indonesia (YAPMI), yang telah eksis selama lebih dari empat dekade di dunia mode dan seni pertunjukan, kembali menciptakan gebrakan baru. Di bawah kepemimpinan Iwan Setiawan Masse, YAPMI memperkenalkan konsep inovatif bertajuk F3: Fashion Food Festival, sebuah pameran yang menggabungkan fashion show, kuliner Nusantara, dan produk UMKM kreatif. Acara ini akan digelar selama lima hari, mulai 24 hingga 28 November 2025, di kawasan budaya Taman Mini Indonesia Indah New (TMIINew), tepatnya di Gedung Sasono Utomo dan Sasando Langgeng Budoyo.

Dalam wawancara mendalam, Iwan Setiawan Masse mengungkapkan filosofi di balik ketahanan YAPMI selama 45 tahun.

“Kami tidak pernah diam. Dunia berubah, teknologi berkembang, dan kami ikut bergerak. Dulu semua serba manual, sekarang kami manfaatkan media sosial, platform digital, dan pendekatan hybrid. Kami belajar dari setiap tantangan, dari koordinasi daerah yang kadang rumit, sampai urusan perizinan yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Tapi itulah proses. Kami percaya bahwa kalau kita konsisten dan mau beradaptasi, kita bisa bertahan. Dan YAPMI adalah bukti nyata dari itu,” ujar Iwan dengan penuh keyakinan.

YAPMI dikenal luas melalui ajang Indonesia Top Model dan Indonesia Top Model Mom and Kid Got Talent, yang telah menjadi ikon kompetisi seni dan fashion di Indonesia.

“Kami tidak hanya mencari model, kami membentuk karakter. Ajang-ajang kami adalah ruang ekspresi, tempat anak-anak muda dan para ibu menunjukkan bakat mereka. Kami ingin kompetisi yang sehat, yang membangun, bukan sekadar glamor. Dan itu sudah kami lakukan sejak awal berdiri,” jelas Iwan.

Tahun ini, YAPMI memperluas cakupan dengan menghadirkan F3 Exhibition, sebuah festival yang mengangkat kuliner khas 38 provinsi Indonesia dan fashion lokal.

“F3 adalah mimpi saya yang akhirnya terwujud. Saya ingin UMKM kita tidak hanya disebut ‘usaha kecil’, tapi naik kelas. Kita tampilkan Gudeg, Papeda, Pisang Ijo, dan banyak lagi. Anak-anak sekarang lebih kenal burger daripada makanan daerahnya sendiri. Lewat F3, kami ingin mengubah itu. Kami ingin mereka bangga dengan kuliner dan budaya sendiri,” tutur Iwan dengan semangat.

Selain kuliner, F3 akan menampilkan fashion show dari desainer lokal dan nasional, serta pameran produk aksesoris, kerajinan tangan, dan brand makanan-minuman baru yang ingin dikenal lebih luas.

Pemilihan TMII New sebagai lokasi bukanlah kebetulan. Menurut Iwan, TMII adalah simbol keberagaman budaya Indonesia yang sangat cocok untuk misi F3.

“TMII sekarang tampil modern, tapi tetap sarat nilai budaya. Kami ingin peserta F3, terutama generasi muda, bisa merasakan langsung kekayaan Nusantara. Mereka akan dikarantina di TMII, bukan hanya untuk tampil, tapi juga belajar. Ini bukan sekadar festival, ini adalah edukasi budaya,” jelasnya.

Ajakan Kolaborasi untuk Semua Pelaku Kreatif

Menutup wawancara, Iwan mengajak seluruh pelaku industri kreatif untuk bergabung dalam F3.

“Kami membuka pintu selebar-lebarnya. Desainer, pelaku seni, UMKM kuliner, brand baru semua bisa ikut. Ini adalah panggung untuk tampil, belajar, dan berkembang bersama. Mari kita tunjukkan bahwa Indonesia punya potensi luar biasa di bidang fashion dan kuliner. Jangan ragu, daftarkan diri kalian dan jadilah bagian dari sejarah,” ajaknya.

Bagi pelaku UMKM yang ingin berpartisipasi, pendaftaran dapat dilakukan melalui [tautan resmi UMKM Exhibition YAPMI](https://s.id/umkmexhibition)

Dengan hadirnya F3, YAPMI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pelopor dunia mode dan bakat, tetapi juga memperluas pengaruhnya ke sektor kuliner dan UMKM. F3 diharapkan menjadi magnet budaya yang menyatukan seni, gaya, dan cita rasa Nusantara dalam satu perayaan besar di penghujung tahun 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *