Scroll untuk baca artikel
MusikNasional

Konferensi Musik Indonesia 2025: Tonggak Baru Industri Musik Nasional

119
×

Konferensi Musik Indonesia 2025: Tonggak Baru Industri Musik Nasional

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com – Kementerian Kebudayaan akan menggelar Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 pada 8–11 Oktober di Hotel Sultan, Jakarta, dilanjutkan dengan Pasar Musik pada 11–12 Oktober di The Dome Senayan Park. Ajang ini digadang sebagai momentum penting dalam membangun ekosistem musik Indonesia yang lebih berkeadilan dan berdaya saing.

Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, menegaskan KMI 2025 menjadi tonggak baru bagi industri musik tanah air. “Musik adalah bahasa universal yang menyatukan perbedaan. Bila dikelola dengan baik, industri musik mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku, menciptakan lapangan kerja, menggerakkan industri turunan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dalam siaran pers Kemenbud RI, Senin (29/9).

Dengan tema besar “Satu Nada Dasar”, KMI 2025 menjadi forum dialog pertama di bawah pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto yang mempertemukan seluruh ekosistem musik—mulai dari musisi lintas genre, produser, teknisi panggung, merchandiser, hingga regulator. Forum ini diharapkan melahirkan roadmap tata kelola musik nasional yang lebih komprehensif.

Lanjutkan Perjuangan Glenn Fredly

KMI 2025 melanjutkan semangat konferensi musik yang pernah digagas mendiang Glenn Fredly di Ambon (2018) dan Bandung (2019). Menurut Wamenbud Giring, KMI bukan sekadar ajang seremonial, tetapi ruang strategis bagi musisi, pegiat, dan pemangku kepentingan untuk menyampaikan aspirasi.

“Konferensi ini akan menjadi ruang pertemuan seluruh ekosistem musik, agar kita bersama-sama memperbaiki tata kelola industri secara menyeluruh,” tegasnya.

Sinergi Lintas Kementerian dan Industri

KMI 2025 melibatkan lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Hukum, Ketenagakerjaan, Keuangan, Ekonomi Kreatif, Pariwisata, Komunikasi & Digital, Luar Negeri, Dalam Negeri, serta DPR RI. Tidak hanya pemerintah, konferensi ini juga menghadirkan asosiasi profesi, label, promotor, hingga musisi lintas genre.

Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menambahkan, “KMI 2025 harus menjadi wadah aspirasi musisi sekaligus momentum memperkuat ekosistem musik Indonesia.”

Sementara itu, Direktur Program Jakarta Music Con 2025, Kukuh Rizal, menyoroti peluang besar industri musik, termasuk berkembangnya model bisnis baru, potensi merchandise, hingga branding musisi.

Momen Bersejarah Musik Indonesia

Taklimat media KMI 2025 turut dihadiri musisi dan komunitas musik, antara lain Gilang Ramadhan, Barry Likumahuwa, Christian Bong, Gumilang Ramadhan, serta perwakilan dari ASIRI dan komunitas Muda Itu Kita.

Menutup acara, Wamenbud Giring menyampaikan harapannya:

“Konferensi Musik Indonesia 2025 diharapkan melahirkan kebijakan yang berpihak pada musisi, memperkuat ekosistem musik nasional, serta menempatkan Indonesia sebagai salah satu pusat perkembangan musik regional maupun global.|Foto : Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *