Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Fadli Zon Dukung Pelestarian Manuskrip Al Fatawi dan Gerakan Sadar Budaya Jayakarta 2025Berita:

300
×

Fadli Zon Dukung Pelestarian Manuskrip Al Fatawi dan Gerakan Sadar Budaya Jayakarta 2025Berita:

Sebarkan artikel ini

Fadli Zon Dukung Pelestarian Manuskrip Al Fatawi dan Gerakan Sadar Budaya Jayakarta 2025Berita:

Centangsatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut hangat kunjungan Lembaga Pemangku Adat Jayakarta dan Budayantara di kantor kementerian, Rabu (8/10/2025). Pertemuan yang melibatkan tokoh-tokoh adat seperti Pangeran Ratu Jayakarta IX, R.B.H. Abi Munawir Al Madani Mertakusuma (Pangeran Abi), dan lainnya membahas pelestarian manuskrip kuno “Al Fatawi” serta rencana program budaya masa depan.

Pangeran Abi mempresentasikan manuskrip bersejarah tersebut, yang dianggap sebagai peninggalan tak ternilai dari era jayanya Jayakarta. Ia menegaskan pentingnya menjaga nilai histori dan keaslian siri budaya ini sebagai warisan bangsa.

Menteri Fadli Zon mengapresiasi inisiatif tersebut dan menegaskan perlunya verifikasi akademis. Ia berpesan,

“Menjaga manuskrip Al Fatawi bukan hanya soal pelestarian, tapi juga soal mempertahankan akar budaya yang menjadi fondasi identitas kami. Oleh karena itu, kami akan mengambil langkah-langkah nyata seperti pengujian laboratorium keaslian manuskrip ini supaya dapat dilestarikan dengan metode ilmiah yang terpercaya.” pesannya

Selain itu, Masdjo Arifin memperkenalkan Gerakan Sadar Budaya 2025 yang direncanakan sebagai bagian dari peringatan Hari Kebudayaan Nasional pada 26 Oktober 2025. Program ini diinisiasi bersama beberapa pemangku adat dan tokoh budaya untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya Jayakarta.

Syamsul Hadi, Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat di Kementerian Kebudayaan, juga menyatakan dukungannya

“Kami yakin kegiatan seperti Gerakan Sadar Budaya akan menjadi fondasi kuat untuk mengintegrasikan nilai-nilai tradisi ke dalam kehidupan modern. Ini juga mempererat kolaborasi antara pemerintah dengan lembaga adat, sehingga pelestarian budaya bisa berjalan berkelanjutan.” ucapnya

Pertemuan ini membuka jalan untuk sinergi baru dalam menjaga dan mengembangkan budaya serta sejarah Nusantara, menempatkan warisan Jayakarta sebagai bagian penting dalam narasi identitas nasional Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *