Jakarta,CentangSatu.com— Suasana Galeri Indonesia Kaya mendadak semarak dengan kolaborasi musik, tari, dan drama khas Nusantara. Mini showcase Drama Wayang (Drayang) garapan Swargaloka berhasil memikat hati Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, yang hadir langsung di lokasi.
Wamen Irene tak ragu melontarkan pujian. “Teater musikal berbasis budaya Indonesia seperti Swargaloka ini luar biasa dan wajib ditonton seantero dunia. Budaya bisa menjadi alat diplomasi antarnegara, sekaligus penggerak ekonomi kreatif Indonesia,” ujarnya antusias.
Menurut Irene, Indonesia tak boleh hanya dikenal sebagai “tempat healing”, tapi juga sebagai “source code” ekonomi kreatif berbasis budaya yang punya daya saing global. Ia pun berkomitmen membantu mempromosikan pertunjukan Drayang agar semakin dikenal dunia.
“Harapannya, semakin banyak pencinta seni yang menyebarkan narasi positif, sehingga permintaan terhadap karya budaya kita meningkat — bukan hanya di Indonesia, tapi juga di kancah internasional,” tambahnya.
Swargaloka sendiri akan menampilkan dua produksi spektakuler di Taman Ismail Marzuki (TIM):
Panah Matahari – Adipati Karna pada 14 November 2025, dan Drayang Kijang Kencana pada 14 Desember 2025.
Sejak berdiri pada 2008, Swargaloka telah menghadirkan lebih dari 100 pementasan Drayang di berbagai kota besar — dari Jakarta hingga Kalimantan Selatan. Sebagai bentuk modernisasi wayang orang berbahasa Indonesia, Drayang memadukan epos Ramayana dan Mahabharata dengan elemen musik, tari, dan drama dalam kemasan yang segar.
Pendiri Yayasan Swargaloka, Suryandoro, menyebut Drayang sebagai #MusikalnyaWayang.
“Drayang mengandung kekayaan budaya Indonesia yang dikemas kreatif dan inovatif. Kami bercita-cita menjadikannya opera terbaik dunia yang bisa menghasilkan devisa bagi negara,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, Wamen Irene turut didampingi Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Dadam Mahdar, serta sejumlah tokoh seni seperti Ninok Leksono, Kabul Budiono, Sari Madjid (Teater Koma), dan perwakilan dari berbagai komunitas tari dan teater.
Mini showcase ini menjadi bukti bahwa budaya Indonesia tak hanya bisa menghibur, tapi juga menginspirasi dan menggerakkan ekonomi kreatif nasional menuju panggung dunia.