Jakarta,CentangSatu.com— Dalam dunia sepak bola modern, kemenangan tak hanya soal kecepatan dan stamina, tapi juga kecerdikan membaca ruang. Dan itulah yang ditunjukkan PSF FA saat menundukkan ISA Marzuki Badriawan (ISA MB) dengan skor meyakinkan 3-0 di ajang Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, Rabu (15/10/2025).
Pelatih PSF, Supriyono, datang bukan dengan strategi konvensional. Ia menyiapkan pola “second layer attack” — taktik yang memancing fokus lawan ke lini depan, sementara gelandang dan bek diam-diam menyusup dari belakang. Hasilnya? Tiga gol indah, tiga bukti bahwa ide segar bisa mengubah arah pertandingan.
Gol pertama datang cepat dari Muhammad Ridwan di menit ke-7, lewat tusukan kilat setelah bola liar di depan gawang. Disusul oleh Muhammad Banyu Faiz A.H. yang menusuk dari lini tengah di menit ke-33, dan Marcello yang menutup pesta gol di menit ke-39 dengan tembakan keras dari luar kotak penalti.
“Kami sengaja ubah fokus serangan. Bukan cuma striker, tapi pemain lapis kedua juga harus berani menembus. Lawan sibuk menjaga depan, mereka lupa belakangnya,” kata Supriyono sambil tersenyum usai laga.
Di sisi lain, ISA MB datang dengan skuad tipis — hanya tiga pemain cadangan. Mereka mengandalkan jebakan offside yang berjalan cukup efektif (tercatat 13 kali sukses) serta pertahanan rapat di babak pertama. Tapi strategi itu runtuh di babak kedua, saat PSF mulai leluasa mengatur ritme dan mengalirkan bola antar lini.
Pelatih ISA MB, Joko Kuspito, tak menampik keunggulan taktik lawan.
“Kami tahu PSF punya variasi serangan. Tapi pergerakan second layer mereka cepat sekali. Anak-anak kami sering terlambat tutup ruang,” ujarnya.
Dari statistik, PSF FA unggul dalam penguasaan bola (57%) dan lebih efektif di depan gawang (6 tembakan on target). Meski melakukan lebih banyak pelanggaran (10 kali dibanding 6 dari ISA MB), PSF terlihat lebih agresif dalam menekan lawan dan menjaga tempo permainan.
Kemenangan ini membuat PSF FA melesat ke peringkat 5 klasemen sementara dengan 53 poin, menyalip Pemuda Jaya. Sementara ISA MB harus puas di posisi 11 dengan 28 poin, hanya unggul selisih gol dari Bekasi FC yang juga tumbang di laga lain.
Lebih dari sekadar kemsenangan, laga ini jadi bukti bahwa sepak bola muda Jakarta mulai berani bereksperimen — tak lagi sekadar soal fisik dan kecepatan, tapi juga kreativitas taktik dan kecerdasakn bermain◾️Foto : Prass