Jakarta,CentangSatu.com -|Lima tahun sejak album Berhati dirilis, Sal Priadi kembali menyalakan memorinya lewat karya baru. Kali ini, ia menggandeng sutradara kenamaan Edwin untuk menggarap video musik lagu “Nyala”, salah satu trek penting dari album debutnya itu.
Rilisan ini bertepatan dengan festival Memomemoria 2025, sebuah perayaan lima tahun album Berhati yang akan digelar di PFN Heritage, Jakarta Timur, pada 24–26 Oktober 2025. Festival multidisiplin itu menjadi kelanjutan dari acara sejenis yang sudah lebih dulu diadakan pada 2023.
Menariknya, “Nyala” menjadi proyek reuni kecil antara Sal dan Edwin — sutradara yang dulu menempatkan Sal di dunia seni peran lewat film “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas” (2021). Kali ini, Edwin beralih dari layar lebar ke layar musik, menafsirkan lagu Sal dengan pendekatan sinematik yang sangat personal.
“Saya mendengarkan ‘Nyala’ di banyak situasi, dari pagi yang tenang sampai jalanan yang ramai. Energinya selalu muncul dengan cara berbeda, dan itu yang saya tuangkan,” ujar Edwin.
Proses kreatifnya memakan waktu dua bulan. Ia tidak ingin terburu-buru, memilih untuk “merespons musik dengan penuh penghayatan”. Hasilnya adalah video musik yang mengajak penonton menelusuri masa kecil — ruang dan waktu yang akrab, tapi sering terlupakan.
“Ada keos yang lahir dari energi masa kecil,” lanjut Edwin. “Perasaan spontan, rusuh, dan melawan kebosanan. Dari situ muncul bentuk emosi yang bulat.”
Salah satu kata kunci yang memicu ide visual Edwin adalah “cemburu” — kata yang memang muncul tebal di lirik “Nyala”. Tapi, menurutnya, rasa cemburu di sini tak sekadar tentang percintaan.
“Cemburu juga bisa tentang ketidakadilan, tentang merasa ditinggalkan karena dianggap tak cukup. Ada kemarahan yang lelah di sana. Itu yang saya tangkap,” ujarnya.
Video musik “Nyala” kini sudah bisa disaksikan di kanal YouTube Sal Priadi. Sementara itu, sang musisi berharap karya ini bisa menjadi jembatan menuju perayaan besar di akhir Oktober nanti.
“Aku nggak perlu menambah penjelasan Edwin,” kata Sal sambil tersenyum. “Semoga video musik ini bisa diterima, dan semoga kita bisa bertemu di Memomemoria 2025 untuk merayakan Berhati bersama-sama.”
Dengan kolaborasi ini, Nyala bukan sekadar lagu, tapi juga perjalanan menuju kenangan — dan mungkin, sedikit rasa cemburu yang indah.