Scroll untuk baca artikel
HiburanMusik

“Harvey Malaihollo ‘I’m Still Here’: Sebuah Ode untuk Cinta dan Konsistensi”

20
×

“Harvey Malaihollo ‘I’m Still Here’: Sebuah Ode untuk Cinta dan Konsistensi”

Sebarkan artikel ini

Jakarta,CentangSatu.com — Legenda musik Indonesia Harvey Malaihollo menandai perjalanan setengah abad kariernya lewat konser megah bertajuk “I’m Still Here” yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, pada Jumat malam (17/10).

Lebih dari sekadar konser, malam itu menjadi perayaan emosional penuh nostalgia, menghadirkan kolaborasi lintas generasi dan kisah hangat tentang cinta, keluarga, dan dedikasi seorang seniman sejati.

Dengan iringan musik orkestra yang megah, Harvey membuka konser dengan lagu klasik “Pengertian”, karya Alex Kembar Group. Sejak nada pertama, suasana hangat langsung menyelimuti ruangan. Penonton seakan diajak menelusuri jejak panjang kariernya yang membentang dari tahun 1975 hingga 2025.

Energi penonton memuncak saat Harvey membawakan lagu “Katakan Saja” ciptaan Yovie Widianto. Riuh tepuk tangan dan nyanyian bersama menggema di seluruh venue, menegaskan bahwa suara emas sang Macan Festival masih sekuat dulu.

“Bahagia yang tidak bisa terlukiskan, bisa berkolaborasi dengan teman-teman, adik saya, sahabat saya, dan talenta muda Indonesia. Terima kasih semuanya,” ujar Harvey usai konser dengan mata berbinar.

Momen Keluarga yang Menyentuh Hati

Salah satu segmen paling berkesan dalam konser ini adalah panggung kolaborasi keluarga. Mikha Tambayong, keponakan tercinta Harvey, tampil memukau membawakan duet “September Pagi” bersama sang paman.

Momen itu tak hanya memperlihatkan keharmonisan musikal, tetapi juga kehangatan hubungan darah yang menyatukan generasi.

“Betapa bangganya bisa menjadi bagian dari milestone ini. Harvey Malaihollo adalah living legend dan sosok yang menginspirasi saya sejak kecil,” ujar Mikha dengan haru.

Tak berhenti di situ, dua putra Harvey — Joshua dan Ben Malaihollo — juga naik ke panggung membawakan lagu “Terima Kasih Cinta.” Penampilan keluarga ini menjadi simbol cinta dan dukungan yang tak pernah padam di balik gemerlap panggung sang legenda.

Pernyataan Cinta di Tengah Panggung

Salah satu kejutan paling manis malam itu terjadi saat Harvey menghentikan musik untuk menyampaikan pernyataan cinta di hadapan publik kepada sang istri, Lolita Malaihollo.

Dengan suara bergetar, ia berkata:

“Saya bukan orang yang romantis. Tapi malam ini, di hadapan semua orang, saya ingin mengutarakan perasaan saya untuk sahabat, partner kerja, dan pendamping hidup yang luar biasa.”

Penonton pun terpaku dalam keheningan haru. Banyak yang meneteskan air mata — termasuk para musisi pendukung, seperti harpist Maya Hasan, yang mengaku konser ini terasa sangat homey dan penuh kehangatan.

“Nggak tahu kenapa, rasanya nyaman sekali. Setelah main, saya sempat nangis dan bersyukur. Ini konser yang sangat intim,” ujarnya.

Penutup yang Megah dan Penuh Syukur

Sebagai penutup, finalis Indonesian Idol berdarah Ambon Piche Kota tampil membawakan lagu “Kota Ambon” dan “Waktu Hujan Sore-Sore.” Suasana seketika berubah hangat, penuh energi, dan sarat rasa syukur — menutup malam yang tak hanya merayakan musik, tetapi juga merayakan kehidupan.

Konser “I’m Still Here” menjadi bukti nyata bahwa Harvey Malaihollo bukan sekadar legenda musik, melainkan sosok yang telah menorehkan kisah tentang cinta, dedikasi, dan keluarga dalam harmoni nada yang abadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *