JAKARTA,CentangSatu.com— Setelah lebih dari tiga dekade menjadi bagian penting dalam dunia pertelevisian Indonesia, keluarga besar alumni Indosiar kembali berkumpul dalam Reuni Akbar Ikan Terbang. Acara ini digelar pada Jumat, 5 Desember 2025, bertempat di Ballroom Twin Plaza Hotel Jakarta, sebagai momentum mempererat silaturahmi sekaligus bernostalgia bagi para mantan karyawan lintas departemen yang pernah bernaung di bawah ikon “ikan terbang”.
Reuni ini dihadiri oleh alumni dari berbagai departemen, antara lain Program, Produksi, ART, News, Marketing, Keuangan, Traffic, Pasca Produksi, Studio, MCR, EFP, Teknik, Corporate Secretary, Peduli Kasih, serta departemen lainnya. Turut hadir pula para alumni AFI, Kondang In beserta para jurinya, serta sejumlah artis yang pernah menjadi bagian dari perjalanan Indosiar. Suasana hangat dan penuh kenangan terasa ketika para alumni kembali bersatu dalam nuansa kekeluargaan.
“Kantor bagi kami bukan hanya tempat bekerja, tetapi rumah kedua. Di sana kami tumbuh, berkarya, dan membangun ikatan persaudaraan yang tetap kuat hingga kini,” ujar Atoek Faturahman, Ketua Panitia Reuni.
Banyak alumni merupakan sosok yang telah berkontribusi sejak masa persiapan sebelum siaran perdana Indosiar. Deretan program populer seperti AFI, Gebyar BCA, Kuis Siapa Berani, Sinetron Tersanjung, Tembang Kenangan, Patroli, SARAS 008, LUPUS, dan lainnya menjadi bagian dari sejarah panjang stasiun televisi ini.
“Saya bangga menjadi bagian dari karya monumental di industri televisi,” ungkap Cosmas, alumni departemen ART.
Kini, para alumni menempuh berbagai profesi: ada yang tetap berkarya di dunia pertelevisian, sementara lainnya berkiprah di industri film, konsultan media, biro iklan, akademisi, hingga rumah produksi. Meski menapaki jalan berbeda, semangat kekeluargaan Ikan Terbang tetap terjaga.
Elvi Zubay, alumni Kondang In, mengungkapkan kebahagiaannya dapat berkumpul kembali:
“Saya kembali mengenang masa-masa indah saat mengawali karier sebagai penyanyi dangdut dan dikenal luas melalui layar kaca Indosiar.”
Cerita nostalgia juga datang dari Hans Utama, yang mengenang masa awal bekerja:
“Waktu masuk, HRD menyuruh saya cukur rambut karena gondrong. Saya nurut saja, namanya juga karyawan baru. Tapi setelah rambut tumbuh panjang lagi, saya biarkan saja dan tidak pernah ditegur. Mungkin mereka sudah paham kalau saya seniman.”
Selain menjadi ajang temu kangen, reuni ini diharapkan menjadi wadah berbagi inspirasi, memperluas jejaring profesional, serta menegaskan semangat kebersamaan antaralumni. Reuni Akbar Ikan Terbang kembali mengingatkan bahwa persaudaraan dan nilai kekeluargaan para alumni akan terus terbang tinggi,selaras dengan filosofi ikon ikan terbang itu sendiri.


















