JAKARTA,CentangSatu.com-| Dua puluh lima tahun bukan perjalanan yang singkat, dan Mocca memilih merayakan pencapaian itu dengan cara yang paling mereka kuasai: menghadirkan karya yang hangat, manis, dan penuh sentuhan personal. Pada Selasa (9/12) di Jakarta, band asal Bandung itu memperkenalkan mini album Life In Bloom dalam format vinyl 7” 33 RPM, dalam sebuah pertemuan intim bersama para kolektor dan pendengar setia.
Seperti halnya musik Mocca yang selalu membawa rasa nostalgia, rilisan ini hadir dengan keistimewaan visual. Mereka menggunakan artwork zoetrope, teknik klasik yang menampilkan rangkaian gambar kecil di permukaan piringan. Ketika vinyl berputar dan ditangkap oleh kamera ponsel atau cahaya strobo, gambar-gambar itu hidup menjadi animasi. Sebuah sihir analog yang kini semakin jarang disentuh musisi Indonesia.
“Sejauh yang saya tahu, ini mungkin rilisan zoetrope pertama dari band Indonesia,” tutur gitaris Riko Prayitno, yang memulai ide tersebut. Keinginan sederhana untuk membuat sesuatu yang spesial lalu berkembang menjadi kolaborasi artistik bersama ilustrator Ahmad R (Djali), menghasilkan visual yang bukan hanya indah, tetapi juga menyatu dengan karakter musik Mocca.
Rilisan ini diproduksi oleh Kamengksi Records, sementara distribusi fisiknya dimulai 10 Desember 2025 dalam jumlah terbatas,sebuah keputusan yang membuatnya terasa makin eksklusif, layaknya memorabilia bagi para penggemar.
Mini album Life In Bloom memuat beberapa lagu, termasuk “Menua Bersama” dan “Be My Bee” yang mengisi Side A. Dua lagu yang menggambarkan kehangatan khas Mocca: sederhana namun menyentuh, penuh optimisme namun tetap membumi.
Setelah dua dekade lebih berkeliling dalam warna pop indie yang mereka ciptakan sendiri, rilisan ini terasa seperti bunga baru yang tumbuh dari akar yang kokoh. Life In Bloom bukan hanya penanda perjalanan panjang Mocca, tetapi juga bukti bahwa mereka masih terus berkembang musik, visual, dan pengalaman mendengarnya.
