Jakarta,Jumat 19 Desember 2025
Maestro bridge Indonesia, Bert Toar Polii, resmi meluncurkan buku terbarunya berjudul Modern Bridge Convention. Buku ini terbit pada 13 Desember 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI), dan dipersembahkan secara khusus sebagai hadiah ulang tahun organisasi tersebut.
Penulisan buku ini diselesaikan dalam waktu sekitar sembilan bulan. Menariknya, usia Bert Toar Polii tahun ini juga genap 72 tahun, sama dengan usia PB GABSI, mengingat penulis lahir pada 1953, tahun yang sama dengan berdirinya organisasi bridge nasional tersebut.
Sebagian besar materi dalam buku Modern Bridge Convention merupakan pengembangan dari tulisan-tulisan Bert Toar Polii yang sebelumnya telah dipublikasikan di berbagai platform, antara lain media sosial Facebook, Kompasiana, serta sejumlah media daring seperti faktualid.com, jurnalborneo.com, adamedia.news, satumejanews, dan newsposkomanado.id.
Dalam pengantarnya, Bert Toar Polii menjelaskan bahwa buku ini ditulis berdasarkan pengalamannya selama lebih dari 50 tahun berkecimpung di dunia bridge. Ia menilai salah satu kelemahan mendasar pemain bridge di Indonesia adalah kurangnya pembelajaran berbasis teori dasar dan logika permainan, sehingga banyak pemain tidak memahami secara utuh konvensi-konvensi yang sebenarnya sudah umum digunakan.
“Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama. PB GABSI sebenarnya telah melakukan berbagai upaya melalui pelatihan guru dan pelatih serta penerbitan buku dasar bridge. Namun distribusi pengetahuan tersebut belum merata, terutama bagi pengajar pemula,” ujarnya.
Sebagai perbandingan, Bert menyinggung praktik American Contract Bridge League (ACBL) yang telah menerbitkan buku-buku khusus mengenai Modern Bridge Convention, seperti Commonly Used Conventions dan Bidding in the 21st Century, yang menjadi rujukan utama pemain bridge modern.
Buku Modern Bridge Convention mendapat apresiasi luas dari komunitas bridge internasional. Jos Jacobs, Editor Buletin WBF/EBL/GABSI, menilai buku ini menekankan pentingnya logika bridge dibanding sekadar mengikuti tren konvensi. Sementara David Law, Hon. Secretary Malaysian Contract Bridge Association, menyebut buku ini mengisi kekosongan penting dalam literatur bridge dan hadir pada waktu yang tepat.
Apresiasi juga datang dari Patrick Choy, Komite Kehormatan World Bridge Federation, yang menyebut buku ini sebagai referensi berharga bagi pemain dari semua level, serta Gema Mariano Tan dari Filipina yang menyebut buku ini sebagai “a gift that keeps on giving” bagi generasi bridge saat ini dan mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Bert Toar Polii menyampaikan terima kasih kepada sejumlah tokoh bridge nasional dan internasional yang telah memberikan kata sambutan dalam buku ini, di antaranya Presiden SEABF Michael Bambang Hartono, serta para mantan Ketua Umum PB GABSI seperti Wiranto, Miranda Goeltom, Dahlan Iskan, dan Eka Wahyu Kasih.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada tim editor Bambang Prijambodo, Robert Soeseno, dan Vincent Jonathan Candra, serta Muhamad Akmal Wildan Setyawan, mahasiswa Universitas Surabaya, yang menangani desain sampul dan tata letak buku.
Secara khusus, Bert mengapresiasi bantuan Eka Wahyu Kasih dan Selvi dalam pengurusan ISBN, sehingga buku ini resmi terdaftar dan disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sekaligus memperkuat kredibilitas dan aksesibilitas buku di tingkat nasional maupun internasional.
Bagi masyarakat dan komunitas bridge yang berminat mendapatkan buku Modern Bridge Convention, dapat menghubungi WhatsApp 0815-9522-409.
Rahmat Hidayat
(Kaperwil DKI)


















