Scroll untuk baca artikel
HiburanMusik

Patrick Lesmana Gabungkan Prog-Rock dan Japanese Contemporary Fusion di Single Kedua “Yabai”

22
×

Patrick Lesmana Gabungkan Prog-Rock dan Japanese Contemporary Fusion di Single Kedua “Yabai”

Sebarkan artikel ini

MALANG,CentangSatu.com — Setelah sempat menjalani masa hiatus selama satu tahun, solois gitar Patrick Lesmana kembali memperkenalkan karya terbarunya lewat single kedua berjudul “Yabai”. Lagu ini menandai eksplorasi musikal Patrick yang semakin berani dengan memadukan progressive rock, jazz fusion, dan Japanese contemporary fusion dalam satu komposisi yang penuh energi dan spontanitas.

Dalam bahasa Jepang, kata “Yabai” memiliki makna yang fleksibel bisa berarti berbahaya, gila, hingga keren, tergantung konteks. Konsep inilah yang dijadikan Patrick sebagai fondasi musikal karyanya.

“‘Yabai’ merepresentasikan sisi spontan, eksperimental, dan energi tak terduga dalam musik yang saya tulis. Saya sangat terinspirasi oleh kultur Jepang, mulai dari anime, seni visual, hingga musisi fusion seperti Casiopea, T-Square, dan Dezolve yang punya karakter sound kuat, teknikal, tapi tetap tight,” ungkap Patrick.

Gitaris muda asal Malang ini tumbuh dengan pengaruh kuat musik progressive rock dan jazz-rock era 60–80an, seperti King Crimson, Frank Zappa, Yes, Genesis, Kansas, hingga Allan Holdsworth lewat proyek I.O.U. Seluruh referensi tersebut kemudian dipadukan dengan elemen jazz fusion modern serta nuansa musik game Jepang dalam komposisi “Yabai”.

Menariknya, “Yabai” juga merupakan judul EP yang telah dirilis Patrick pada 2023. Lagu ini diperkenalkan sebagai single kedua, setelah sebelumnya merilis “Paradise of Inner Fire”.

“EP Yabai tidak berusaha menonjolkan gitar sebagai instrumen utama. Semua instrumen saya posisikan sejajar. Fokus utama saya adalah komposisi, termasuk di lagu ‘Yabai’ ini,” jelasnya.

Secara musikal, “Yabai” menghadirkan permainan time signature yang dinamis, harmoni kompleks, serta improvisasi yang tetap memiliki alur emosional.

“Tantangan terbesarnya justru menjaga keseimbangan antara teknikalitas dan rasa. Di genre progressive fusion, sangat mudah terjebak di kerumitan tapi kehilangan feel,” tambah Patrick.

Proses rekaman dilakukan di studio pribadi miliknya, Suara Wibu Production, dan berjalan relatif lancar. Single ini turut diproduseri oleh Fransiscus Eko dari Cadaazz Pustaka Musik sebagai co-producer.

“Patrick ini super sibuk dengan berbagai proyek dan band lintas genre di Malang. Bisa merilis single kedua ini sudah cukup melegakan. Sayangnya, video musik belum sempat diproduksi karena jadwal Patrick yang padat dan belum sempat ke Jakarta,” ujar Fransiscus Eko.

Ke depan, Patrick Lesmana berencana menghadirkan eksplorasi genre yang berbeda di proyek EP berikutnya.

“Saya tidak ingin terpatok pada satu genre. Karya solo saya ingin saya jadikan kolase dari semua musik yang saya dengarkan sehari-hari,” tutupnya.

Single dan EP “Yabai” kini sudah dapat disimak di seluruh Digital Store Platform serta media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Sementara itu, video visualizer “Yabai” dapat ditonton melalui YouTube Cadaazz Pustaka Musik Official Channel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *