JAKARTA,CentangSatu.com — Minggu Malam di penghujung Desember menjadi saksi kepergian seorang pemikir yang sepanjang hidupnya merawat iman, kebudayaan, dan kemanusiaan dengan ketekunan sunyi. Romo Prof. Dr. Fransiskus Xaverius Mudji Sutrisno, SJ berpulang pada Minggu (28/12/2025) pukul 20.43 WIB di Rumah Sakit Carolus, Jakarta.
Kabar wafatnya disampaikan secara resmi oleh Serikat Yesus melalui Rm. Setyo Wibowo, SJ. Jenazah almarhum akan disemayamkan di Kapel Canisius (CC), tempat yang selama ini menjadi ruang doa, perjumpaan, dan permenungan. Misa Requiem dijadwalkan berlangsung pada Senin dan Selasa pukul 19.00 WIB.
Romo Mudji bukan hanya imam, tetapi juga penjaga makna. Ia dikenal sebagai spiritualawan Katolik yang lintas disiplin: budayawan, sejarawan, penyair, sekaligus pelukis. Pikiran dan karyanya bergerak tenang, namun meninggalkan jejak mendalam dalam percakapan tentang filsafat, seni, dan kemanusiaan Indonesia.
Dalam refleksi-refleksinya, Romo Mudji kerap mengajak untuk membaca kehidupan dengan kesabaran dan keheningan memandang iman bukan sebagai doktrin yang kaku, melainkan pengalaman yang hidup dan membebaskan. Pendekatan inilah yang membuatnya diterima luas, melampaui batas gerejawi dan akademik.
Kepergiannya menjadi kehilangan bagi Gereja Katolik, dunia intelektual, serta komunitas seni dan budaya nasional. Namun warisan pemikirannya tetap hadir dalam buku-buku, lukisan, puisi, dan jejak dialog yang pernah ia bangun bersama banyak generasi.
Pemakaman akan dilaksanakan pada Selasa, 31 Desember 2025, diawali Ekaristi pukul 10.00 WIB di gereja paroki, lalu dilanjutkan pemakaman di Taman Maria Ratu Damai, Girisonta.
Dalam hening yang ditinggalkannya, doa-doa pun bersemi:
Semoga Romo Mudji beristirahat dalam damai, dan pemikirannya terus menemukan rumah di hati banyak orang.
